SOLOPOS.COM - Ilustrasi harga daging (Dok/Solopos)
Harga kebutuhan pokok daging sapi diwaspadai mengalami kenaikan pada Oktober
Harianjogja.com, JOGJA—Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mewaspadai kenaikan harga daging sapi pada Oktober mendatang.
Ketua III Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY Arief Budi Santoso mengatakan hal itu dihubungkan dengan kekhawatiran adanya kekurangan sapi bakalan karena disembelih untuk kurban pada Iduladha.
“Tapi, kita harus lihat dulu apa benar ada kelangkaan sapi bakalan?” kata dia, Kamis (15/9/2016).
Ia mengatakan, sumber untuk kurban dan daging sapi konsumsi berbeda. Namun, jika benar menggunakan sapi bakalan, tidak akan ada kenaikan harga pada September ini. Namun, kewaspadaan justru harus dilakukan untuk Oktober. Jika benar-benar terjadi kelangkaan sapi bakalan, maka akan terasa pada bulan berikutnya.
“Jika memang nanti ada kenaikan, mungkin kami akan koordinasi dengan Badan Urusan Logistik [Bulog],” ungkap dia.
Saat ini pemerintah sudah melakukan impor daging beku untuk memenuhi kebutuhan pasar. Namun, TPID DIY akan melihat kebutuhan pasar di DIY.
Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yuna Pancawati mengatakan, harga rata-rata daging sapi saat ini masih stabil. Dari pantauan di tiga pasar, Jumat (16/9/2016) harga rata-rata daging sapi murni yakni Rp116.000 per kg untuk kualitas satu, Rp109.667 untuk kualitas dua, dan Rp104.333 per kg untuk kualitas tiga.
Sementara itu, beberapa bahan pangan mengalami penurunan harga. Cabai merah keriting mengalami penurunan harga dari Rp34.000 per kg menjadi Rp32.667 per kg dan cabai merah besar turun harga dari Rp36.000 per kg menjadi Rp35.667 per kg.
Sebaliknya, ada beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan. Harga telur ayam broiler naik dari Rp17.667 per kg menjadi Rp17.833 per kg. Harga bawang putih naik dari Rp33.333 per kg menjadi Rp33.667 per kg dan harga tomat naik dari Rp7.500 per kg menjadi Rp7.667 per kg