SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Pedagang Cabai Keriting JIBI/Harian Jogja/Antara

Harga kebutuhan pokok untuk cabai mempengaruhi inflasi.

Harianjogja.com, JOGJA — Ketua III Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY Arief Budi Santoso mengungkapkan, inflasi di DIY dipengaruhi sekitar 280 komoditas dan dihitung berdasarkan rata-rata dalam satu bulan. Kenaikan harga cabai pasti akan berpengaruh pada inflasi di DIY. Namun, seberapa besar pengaruhnya harus dilihat dulu berapa lama harga cabai yang tinggi ini akan bertahan.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

(Baca Juga : HARGA KEBUTUHAN POKOK : Kenaikan Harga Cabai Bisa Pengaruhi Inflasi DIY)

“Jika sampai akhir bulan nanti [November] masih tinggi, berarti rata-rata harga cabai akan tinggi dan kalau cenderung turun, rata-rata akan turun,” ujar dia, Minggu (6/11/2016).

Selain itu, harus diperhatikan pula komoditas lainnya. Kondisi harga komoditas lain juga harus diperhatikan apakah ikut naik, stabil, atau turun. Jika kondisi harga komoditas lain stabil bahkan turun, maka hal itu akan menjadi penyeimbang jika harga cabai terus naik sampai akhir bulan nanti.

“Kenaikan [harga cabai] ini terjadi di awal bulan ini. Kita lihat dulu sampai akhir bulan nanti akan seperti apa,” papar dia.

Lurah Pasar Beringharjo Timur Sumarno mengatakan, harga cabai merah besar mencapai Rp65.000 per kg. Cabai merah keriting naik dari Rp55.000 menjadi Rp62.000 dan harga cabai rawit merah naik dari Rp46.000 menjadi Rp50.000. Rawit hijau stabil di angka Rp30.000. “Pedagang di pasar tidak berani menyetok banyak karena pembelinya sedikit. Kenaikan ini karena kondisi cuaca,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya