Jogja
Selasa, 21 Juni 2016 - 05:55 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Upaya Menurunkan Gula Pasir Tak Berhasil, Mengapa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan gula (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga kebutuhan pokok pada minggu kedua ramadan cukup stabil.

Harianjogja.com, JOGJA-Memasuki pekan ketiga Ramadan, harga komoditas pangan terpantau stabil meski ada beberapa komoditas yang terbilang tinggi seperti daging sapi, daging ayam broiler dan gula pasir.

Advertisement

Komoditas daging ayam masih berada di kisaran Rp32.000 per kg. Tepung terigu merek Cakra Kembar bertahan Rp8.000 per kg, bawang merah Rp29.000 per kg, dan tomat Rp8.000 per kg.

Komoditas yang berangsur turun adalah telur. Dari sebelumnya Rp22.000 per kg kini pedagang hanya menjual Rp19.000 per kg. Beberapa jenis cabai juga turun. Untuk gula pasir masih bertahan tinggi di kisaran Rp15.000 per kg.

Diakui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Budi Antono, upaya untuk menurunkan harga gula pasir belum berhasil. Penyebabnya, ada gula pasir yang dijual di atas Rp15.000 dan ada gula yang dijual Rp13.000.

Advertisement

Gula pasir Rp13.000 ini merupakan komoditas dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) (Persero) yang didistribusikan kepada pedagang sejak awal Ramadan. Sementara gula di atas Rp15.000 adalah gula yang dibeli oleh padagang sendiri bukan dari PPI.

Keberadaan gula dari PPI yang rendah ini belum mampu mempengaruhi harga gula pasir yang tinggi. Pasalnya pedagang sudah memiliki stok gula yang ia beli dengan harga yang sudah mahal. “Ada gula PPI dan ada gula pedagang. Jadi upaya untuk menurunkan harga gula pasir belum berhasil,” kata dia.

Untuk daging sapi, ia mengakui jika harga daging sapi segar tidak bisa ditekan menjadi Rp80.000 per kg. Kenyataan lainnya, lanjut Anton, permintaan daging segar masih tinggi sehingga harga di pasaran belum bisa ditekan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif