Jogja
Rabu, 6 Maret 2013 - 16:08 WIB

Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe Pilih Kurangi Ukuran

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi.dok

ilustrasi.dok

WONOSARI-Kenaikan harga kedelai antara Rp500 hingga 1.000 per kilogram, mengancam keberadaan perajin tempe di Gunungkidul. Para perajin kesulitan berproduksi akibat  kenaikan harga kedelai dalam sepuluh hari terakhir.

Advertisement

Salah satu perajin tempe di Dusun Kepek 1, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari,Yakuti, 50 mengaku akibat kenaikan harga kedelai pihaknya tidak berani mengurangi jumlah produksi dan menaikkan harga tempe karena takut ditinggal pelanggan. Untuk menyiasati pembengkakan beban produksi, dirinya mengurangi ukuran tempe.

“Tidak mungkin kita naikan harga tempe. Pasti pelanggan pada lari. Kita paling mengecilkan saja dari ukuran tebal jadi agak tipis” katanya, Rabu (6/3/2013).

Sementara dari pantauan Harianjogja.com di Pasar Argosari, Wonosari harga kedelai di kios  pengecer mencapai Rp8.000 per kilogram.

Advertisement

Salah satu penjual kedelai, Utari mengungkapkan kenaikan kedelai terjadi dalam sebulan terakhir. Jika sebelumnya harga kedelai Rp7.500 per kilogramnya, saat ini mencapai Rp8.000 per kilogramnya.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Pemkab Gunungkidul Tempe
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif