SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)
Untuk kualitas nomor satu, para pedagang menjual dengan harga antara Rp120.000 hingga Rp125.000 setiap satu kilogram, padahal sebelumnya harga daging sapi hanya berkisar antara Rp110.000 – Rp120.000
Harianjogja.com, WONOSARI-Pedagang daging sapi di Pasar Argosari, Wonosari, Gunungkidul, kewalahan dengan harga daging yang melambung dari para pemasok. Akibatnya, mereka menaikkan harga jual dagangan mereka sejak beberapa hari terakhir.
Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Argosari, Wonosari, Karni mengatakan, saat ini para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli akibat terus naiknya harga daging mentah.
”Sekarang sepi, sudah sejak dua minggu ini, harga sapi juga mahal. Kita saja biasanya sampai patungan empat orang untuk beli satu ekor sapi, lalu nanti dagingnya dibagi rata,” katanya, Minggu (24/1).
Karni menjelaskan, harga daging sapi dijual berbeda – beda. Hal tersebut terjadi disebabkan perbedaan tingkat kualitas. Untuk kualitas nomor satu, para pedagang menjual dengan harga antara Rp120.000 hingga Rp125.000 setiap satu kilogram, padahal sebelumnya harga daging sapi hanya berkisar antara Rp110.000 – Rp120.000 saja. Sedangkan untuk kualitas nomor dua biasanya pedagang menjual dengan harga Rp90.000 dan Rp30.000 untuk harga kulit sapi per kilogramnya.
Ia berharap, agar pemerintah bisa segera turun tangan untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut.
”Semoga saja pemerintah bisa segera mengatasi, supaya para penjual tidak lagi merugi banyak,” lanjutnya.
Di lain pihak, salah seorang pedagang abon sapi Ela hayati mengatakan, pasca naiknya harga daging sapi tersebut dirinya terpaksa menaikan harga dagangan abon miliknya.”Habis mau gimana lagi, saya berharap pembeli abon besok nantinya bisa memaklumi,” kata Ela.