SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL— Selama harga tanah yang ditawarkan masyarakat pesisir masih bertengger di atas Rp500.000 per meter, pembangunan jalur jalan lintas selatan (JJLS) belum dapat dipastikan kapan akan dilanjutkan.

Sejak dirintis Pemprov DIY pada 2010 lalu, JJLS di Bantul baru dibangun sepanjang 1,6 kilometer (dari total panjang sekitar 13,7 kilometer). “Pembebasan tanah menjadi faktor utama terhambatnya pembangunan JJLS,” kata Bupati Bantul, Sri Surya Widati, Kamis (17/1/2013).

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Bupati yang akrab disapa Ida menerangkan, tanah yang akan dibebaskan untuk pembangunan JJLS harganya kian melambung, jauh di atas harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Yakni, pada kisaran Rp500.000 hingga Rp1 juta.

Sementara, Pemkab Bantul hanya sanggup menawar harga tanah sesuai NJOP, yaitu Rp100.000 per meter. 2012 lalu, Pemprov DIY menganggarkan Rp1,5 miliar dan Rp300 juta dari Pemkab Bantul untuk biaya pembebasan tanah.

Tahun ini, anggaran pembebasan tanah untuk pembangunan JJLS melonjak jadi Rp2,5 miliar dari Pemprov DIY dan Rp500 juta dari Pemkab Bantul. “Kalau harga tanah yang akan dibebaskan terus melambung, kami akan cari solusi lain,” tegas Ida.

Salah satu opsi yang kini tengah dibahas Pemkab Bantul yakni dengan mendisaian ulang wilayah yang hendak dilalui JJLS. Tidak menutup kemungkinan JJLS yang menghubungkan Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul itu akan menggunakan tanah Sultan Ground.

“Karena tanah yang harus dibebaskan terlalu mahal, maka JJLS akan kami belokkan dari rencana semula. Bisa juga melewati tanah sultan ground yang justru tidak perlu pembebasan lahan,” imbuh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul, Heru Suhadi, kemarin.

Terpisah, salah satu warga Desa Srigading, Sanden, Susanto, 44, mengaku sejatinya warga pesisir mendukung program pembangunan JJLS. “Asal sesuai dengan harga yang kami tawarkan. Mulai dari Rp1 juta hingga Rp1,5 juta,” jelasnya saat dikonfirmasi Harian Jogja.

Mengenai sebab mahalnya harga tanah yang ditawarkan, petani bawang itu mengatakan, “Kalau JJLS selesai dibangun, harga tanah di sini pasti bakal melambung. Sebab, letaknya strategis. Kalau sekarang kami jual murah, kami tidak bisa beli tanah lagi di sini,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya