SOLOPOS.COM - Ilustrasi peternak ayam petelur (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Harga komoditas telur ayam di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, hingga kini masih cukup tinggi. Bahkan, harga telur di Gunungkidul saat ini masih berada di angka Rp32.000 per kilogram (kg).

Harga telur ayam yang cukup tinggi ini sudah terjadi sejak tiga pekan lalu. Diduga, kenaikan ini terjadi akibat harga pakan yang mahal dan produktivitas yang mengalami penurunan.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Kepala Seksi Distribusi Dinas Perdagangan Gunungkidul, Retno Utami, mengatakan pemantauan harga di pasaran terus dilakukan. Hingga sekarang, komoditas telur menjadi bahan pokok yang mengalami kenaikan tertinggi.

Ia tidak menampik, kenaikan sudah terjadi sejak tiga minggu lalu. Adapun harga pasaran sempat menyentuh Rp32.000 per kilonya.

Meski demikian, Retno mengakui harga sudah mulai menurun karena di pemantauan terakhir di kisaran Rp30.000 per kilonya. “Memang turun, tapi masih tetap tinggi. Jika mengacu pada harga normal, telur paling mahal dijual Rp27.000 per kilo,” katanya, Minggu (21/5/2023).

Dia mengungkapkan upaya pengawasan ke produsen telur di Gunungkidul telah dilakukan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga jual tinggi dan salah satunya disebabkan karena harga pakan yang mahal.

“Tentunya akan berpengaruh terhadap biaya produksi sehingga pada saat dijual harus dilakukan penyesuaian,” katanya.

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi karena indukan ayam yang sudah memasuki fase afkir. Kondisi ini berdampak terhadap tingkat produktifitas karena indukan afkir proses tidak bisa bertelur.

Ia mengakui pada saat pengawasan ke produsen, sudah dilakukan pergantian dengan indukan baru. Meski demikian, lanjut Retno, untuk bisa berproduksi secara maksimal membutuhkan waktu.

“Makanya berdampak terhadap produksi yang berkurang. Dua faktor inilah yang menyebabkan harga telur jadi naik,” katanya.

Salah seorang pedagang di Pasar Candirejo Semin, Gunungkidul, Sudarti, mengaku masih menjual telur ayam dengan harga Rp32.000 per kg. Ia belum berani menurunkan karena dari distributor sudah mematok harga yang tinggi.

“Kalau belum turun, maka tidak berani menurunkan agar tidak rugi,” katanya.

Menurut dia, kenaikan harga telur hampir setara dengan harga daging ayam potong. Kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. “Harapan saya bisa turun dan harganya dapat normal. Masak harga telur dengan [daging] ayam hampir sama. Kalau lihat dari kebiasaan [di waktu normal] harusnya telur lebih murah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya