SOLOPOS.COM - Ilustrasi telur (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)
Harianjogja.com, KULONPROGO-Harga telur di Pasar Induk Wates Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, naik Rp3.000 dari Rp15.500 menjadi Rp18.500 per kilogram (kg).
Seorang pedagang bahan kebutuhan pokok di Pasar Wates Rawi mengatakan sejak satu minggu terakhir harga telur tidak stabil dan terus mengalami kenaikan.
“Satu minggu lalu, harga telur masih berkisar Rp14.000 per kg kemudian naik menjadi Rp15.500, dan dua hari terakhir Rp18.500 per kg,” katanya, Jumat (27/12/2013).
Menurut sejumlah agen telur, tingginya harga telur saat ini dipicu melambungnya harga pakan ternak ayam dan minimnya ketersediaan telur.
Selain telur, lanjut Rawi, harga beras juga naik. Beras IR 64 lokal Rp7.800 – Rp8.000 per kg, IR 64 dan C4 masing-masing Rp8.500 er kg.
Beras premium, seperti Mentik Wangi dan Raja Lele berkisar Rp9.000.
Harga minyak goreng jenis barco antara Rp13.500 hingga Rp14.000 per kg, dan minyak kelapa sawit Rp15.000 per kg, dan gula pasir Rp11.500 – Rp12.000 per kg.
“Kenaikan harga bahan kebutuhan pokok sudah mulai terasa sejak awal Desember. Harga bahan kebutuhan pokok biasanya akan terus naik hingga akhir Januari, terutama beras, telur, dan gula pasir,” kata dia.
Pedagang daging ayam Pasar tersebut, Yulianti mengatakan harga daging ayam mulai naik dari sebelumnya Rp23.000 – Rp24.000 per kg, kini menjadi Rp26.000 per kg.
“Setiap Natal dan Tahun Baru, harga daging ayam pasti naik. Hal ini karena permintaan sangat tinggi,” kata dia.
Seorang pedagang daging sapi Pasar Wates Dumila mengatakan harga daging sapi kualitas terbaik Rp103.000 per kg, kualitas kedua Rp95.000 per kg.
“Harga daging sapi stabil tinggi sejak kenaikan satu tahun terakhir. Harga daging sapi tidak mungkin mengalami penurunan jika impor daging tidak dilakukan dalam jumlah besar,” katanya. (JIBI/Harian Jogja/Antara)