SOLOPOS.COM - Ilustrasi Benih bening lobster. (ANTARA/HO-KKP.)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Penangkapan benur atau anakan lobster marak dalam dua bulan terakhir di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Umumnya, nelayan tertarik dengan harga tinggi benur.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Rujimanto, mengatakan beberapa waktu lalu ada pertemuan yang difasilitasi Dinas Kelautan dan Perikanan DIY serta Dinas Keluatan dan Perikanan Gunungkidul. Dalam pertemuan itu, nelayan bersepakat untuk tidak lagi menangkap benur di wilayah peraiaran Gunungkidul.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

“Ini mengakhiri perselisihan yang sempat terjadi di kalangan nelayan di wilayah pesisir,” kata dia, Minggu (16/10/2022).

Dia menyampaikan pertemuan itu digelar karena penangkapan benur di perairan Gunungkidul sangat marak dalam dua bulan terakhir. Sejumlah nelayan kemudian menkhawatirkan kelestarian lobster akan terancam.

“Kalau benur ditangkap, lobster yang bertelur akan ikut berkurang. Kalau terus0terusan terjadi, maka lama-lama lobster bisa punah,” jelasnya.

Baca Juga: Deretan Penginapan Murah di Gunungkidul, Tarifnya di Bawah Rp200.000/Malam

Rujimanto menyampaikan benur tersebut banyak ditangkap di perairan Sadeng hingg Wediombo. Biasanya para nelayan menangkap benur pada malam hari.

Lebih lanjut, dia menuturkan harga benur memang terhitung tinggi, sehingga banyak nelayan yang tergiur untuk menangkapnya. Benur jenis mutiara dihargai Rp30.000 per ekor, sedangkan benur jenis pasir dihargai Rp6.000-Rp13.000 per ekornya.

“Memang lumayan tinggi, tapi kami tidak tertarik karena lebih senang menangkap lobster dewasa,” kata dia.

Baca Juga: Deretan Tempat Wisata yang Lagi Hits di Gunungkidul pada 2022

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Krisna Berlian mengatakan pertemuan antar-nelayan itu bertajuk Rembug Nelayan Gunungkidul terkait Penangkapan Benur. Acara ini melibatkan berbagai pihak mulai dari Pemda DIY, Polairud hingga TNI angkatan laut.

“Sejauh ini di Gunungkidul belum ada nelayan yang memiliki legalitas menangkap benur,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Khawatirkan Kelestarian Lobster, Nelayan Gunungkidul Bersepakat Tidak Menangkap Benur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya