Jogja
Minggu, 1 Desember 2013 - 15:21 WIB

HARI AIDS : Siswa SMP Sosialisasi HIV/AIDS di Kawasan Penambangan Pasir Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu siswa menempelkan stiker sosialisasi HIV/AIDS pada sebuah truk yang akan mengambil pasir di kawasan Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (30/11/2013). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN– Sedikitnya 500 truk yang akan memasuki kawasan pertambangan pasir Merapi dipasangi stiker tentang HIV/AIDS.

Tak kurang dari 100 siswa SMP di Cangkringan dikerahkan untuk melakukan kampanye AIDS bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sleman. Setelah berkumpul di kantor Kecamatan Cangkringan, siswa yang sudah mengenakan seragam putih dengan bergambar simbol pita merah itu pun menyebar.

Advertisement

Ada tujuh titik yang disasar mereka yakni Portal Bronggang, Portal Kepuhharjo, Perempatan Balai Desa Umbulharjo, Lava tour Kinahrejo, Tugu Ambruk/Petung, Kopeng dan sepanjang kali gendol.

Kawasan itu adalah titik-titik utama pintu masuk truk pengangkut pasir. Para siswa mensosialisasikan bahaya AIDS dengan memberhentikan truk pasir yang melintas kemudian menempelkan stiker pada kaca truk serta memberikan selebaran berisi tentang AIDS.

Advertisement

Kawasan itu adalah titik-titik utama pintu masuk truk pengangkut pasir. Para siswa mensosialisasikan bahaya AIDS dengan memberhentikan truk pasir yang melintas kemudian menempelkan stiker pada kaca truk serta memberikan selebaran berisi tentang AIDS.

Tak hanya itu siswa-siswa ini juga meminta tanda tangan komitmen para sopir truk dan sebagian warga, agar tidak berhubungan seks dengan pasangan tidak resmi. Karena jika berganti-ganti rentan tertularnya HIV/AIDS.

Para siswa juga menyusuri sejumlah truk pasir yang tengah mengantri mendapatkan pasir di mulut hulu Gendol di Dusun Jambon, Kepuhharjo. Siswa SMP tampak justru lebih bisa diterima oleh para sopir dalam sosialisasi itu.

Advertisement

Salahsatu siswa yang aktif dalam aksi itu yakni Danang asal SMP Sunan Kalijaga Cangkringan. Meski ia belum memahami apa sebenarnya HIV/AIDS tetapi aksi itu menurutnya penting. Karena dari referensi di stiker yang ia baca penyakit tersebut lumayan mengerikan.

“Enggak pernah baca juga dan belum banyak tahu tentang AIDS,” ujarnya kepada Harian Jogja di sela aksi di Portal Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sabtu (30/11/2013).

Aksi di kawasan Cangkringan yang didukung oleh Pemkab Sleman itu tidak lepas dari persoalan tingginya angka IMS di kecamatan tersebut. Data itu sekaligus menjadi terbuka lebarnya pintu HIV/AIDS di Cangkringan.

Advertisement

Adanya prostitusi terselubung di balik meraungnya truk pasir sudah menjadi rahasia umum. Tidaklah bijak ketika pemerintah menutupi persoalan ini. Langkah nyata perlu diambil dalam mengatasi persoalan ini.

Yasin Nur Rahman, Pengelola Program dan Monev, KPA Sleman menjelaskan dalam sosialisasi pihaknya memang sengaja menyasar kawasan pertambangan. Baik untuk sopir truk maupun para penambang yang berasal dari warga setempat.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa kawasan tempat berputarnya uang seperti pertambangan bisa memunculkan prostitusi. Dengan sosialisasi itu diharapkan warga dan pelaku pertambangan menyadari betapa pentingnya menahan diri. Agar tidak berhubungan seks dengan bukan pasangan resminya.

Advertisement

“Ada 500 sampai 600 stiker yang ditempelkan, dari selatan kawasan Bronggang sampai Lava Tour dan hulu Gendol,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif