SOLOPOS.COM - Kegiatan membatik di Tugu Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah Kota Jogja bersama Paguyuban Sekarjagad menggelar acara untuk Memperingati Hari Batik Nasional Ke-4 di Monumen Batik Titik Nol Yogyakarta Rabu (2/10/2013).

Acara inni dihadiri puluhan siswa SMA dan SMP dari SMSR, SMP Stelladuce I Jogja dan perajin batik se Kota Jogja.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Para siswa tersebut memperingati hari batik nasional dengan memperagakan tarian polska dengan mengenakan batik hasil karya mereka sendiri di monument batik di sebelah selatan Gedung Agung Jogja.

Tak hanya itu acara tersebut dimeriahkan oleh demo membatik siswa SMSR dan iringan sajian musik dari kelompok musik rakyat.

Saat ditemui di sela kegiatan membatik, salah seorang siswa SMSR, Astri mengatakan bahwa membatik itu menyenangkan.

“Membatik itu susah susah gampang sebab membutuhkan kehati-hatian dan konsentrasi tinggi, lewat membantik saya bisa menuangkan perasaan saya.” katanya.

Hadir pula pada kesempatan itu, GBPH Prabukusumo yang juga pemilik museum batik Kraton Jogja. Ia mengatakan, menanamkan rasa bangga terhadap batik pada anak-anak merupakan langkah mendasar untuk melestarikan batik asli Jogja.

“Batik Jogja sangat berbeda dengan batik dari daerah lain. Setiap pola batik dari Jogja mengandung makna dan filosofinya. Jadi kalau ada anak memakai batik tersebut harapannya akan dapat menjadi anak yang baik, luhur budinya dan mulia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya