SOLOPOS.COM - Guntur Susilo (bertopi) dan Damas Prasetyo tengah melukis batik di sumur tua di Dusun Kepek I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Jumat (5/9/2014). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Ada sekitar 10 dinding rumah warga yang dicat dengan model batik prangrusak.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Puluhan warga Pedukuhan Kepek I, Desa Kepek, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, menggelar aksi mural batik dinding rumah untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Eko Mambang Nugroho, Ketua RT 1 Kepek, Wonosari, di Gunungkidul, Minggu, mengatakan batik dinding rumah dilakukan dengan variasi berbeda.

Malam untuk membatik diganti cat dan canting diganti menjadi kuas serta media kain diubah menjadi dinding.

“Pada aksi ini, kami melibatkan 30 warga dan pemuda yang ada di sini,” katanya seperti dikutip Antara.

Ia menyebutkan ada sekitar 10 dinding rumah warga yang berada di kawasan sekitar dicat dengan model batik prangrusak yang memiliki arti mendalam.

“Seperti yang kita ketahui bahwa motif parangrusak memiliki pralambang bahwa ada kehidupan manusia dengan segala tantangan hidupnya,” kata Eko.

Dengan melukis batik di sejumlah rumah, kata dia, untuk menjaga kelestarikan batik yang menjadi warisan budaya sekaligus menarik wisatawan yang dalam beberapa tahun terakhir banyak berkunjung ke Gunung Kidul. Adanya aksi tersebut, masyarakat bisa memperhatikan batik sekaligus bisa melestarikannya.

“Kami ingin melestarikan batik dan memperkenalkan generasi muda tentang batik dan filosofinya. Selain itu, menarik wisatawan yang berkunjung ke desa kami,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya