SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Dewan Kebudayaan (DK) Gunungkidul menilai kebijakan penggunaan Bahasa Jawa di lingkungan Pemerintahan di DIY pada hari Sabtu tidak efektif. Mereka pun meminta kebijakan diubah.

“Kebijakan itu kini sudah tidak jalan di lingkungan pemerintahan hingga desa karena hari Sabtu bertepatan dengan hari istirahat bagi pegawai pemerintahan serta perangkat desa,” kata Sekretaris DK Gunungkidul Dwijo Winarto kepada Harian Jogja, Selasa (10/1).

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Dwijo melihat penggunaan Bahasa Jawa memang sangat tepat untuk diberlakukan dalam kegiatan resmi pemerintahan di Gunungkidul. Ia menilai kebijakan Gubernur DIY tersebut cukup baik untuk mendekatkan nilai-nilai keluhuran akan kebudayaan lokal. “Untuk itu kami berharap Gubernur DIY dapat mengganti kebijakan tersebut untuk hari efektif bukan Sabtu. Bisa Jumat atau hari kerja yang lain,” ungkapnya.

Dia menginginkan kebijakan Gubernur nantinya juga bisa diberlakukan untuk kalangan anak siswa sekolah serta guru pendidik sehingga nilai-nilai luhur kebudayaan mulai mengakar di seluruh kalangan.

Usulan tersebut rencananya akan disampaikan kepada Gubernur DIY. DK kini tengah berkoordinasi internal untuk menyusun teknis surat yang akan disampaikan langsung kepada Gubernur.(Harian Jogja/Endro Guntoro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya