SOLOPOS.COM - 350 penyandang disabilitas di DIY melakukan berbagai ragam kegiatan di GOR Amongraga, Sabtu (3/12/2016). (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Hari disabilitas internasional menjadi momentum untuk unjuk kreasi penyandang disabilitas

Harianjogja.com, JOGJA – Sebanyak 350 penyandang disabilitas di DIY melakukan berbagai ragam kegiatan di GOR Amongraga, Sabtu (3/12/2016). Kehadiran mereka ke GOR Amongraga dalam rangka memeriahkan Hari Disabilitas Internasional.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Hujan yang merata di wilayah DIY nampaknya tidak menyurutkan para penyandang disabilitas ini untuk memeriahkan acara yang sudah dipersiapkan Dinas Sosial DIY.

Ketua Panitia Ngatna mengungkapkan, ada tiga acara yang sudah dipersiapkan untuk penyandang disabilitas ini. Tiga acara tersebut adalah senam massal, pameran hasil produk para penyandang disabilitas dan pentas seni.

Adapun tema yang diambil dalam acara ini adalah Membangun Masyarakat Inklusif Adil dan Berkesinambungan Bagi Penyandang Disabilitas untuk Indonesia yang Lebih Baik.

“Peserta yang hadir di sini adalah para penyandang disabilitas di sejumlah SLB di DIY. Ragam keterbatasan fisik mereka bermacam-macam, ada yang tuna netra, tuna daksa, tuna grahita dan sebagainya,” papar Ngatna, Sabtu (3/12/2016) pagi.

Ngatna menjelaskan, apresiasi dalam kegiatan tersebut merupakan wujud nyata komitmen pemerintah DIY dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap para penyandang disabilitas.

Kegiatan tersebut sekaligus menjadi kampanye sosial agar masyarakat pada umumnya memahami bahwa anak-anak disabilitas perlu mendapatkan kesetaraan hak.

“Mereka [penyandang disabilitas] juga berhak mendapatkan kelayakan pelayanan, perhatian, perlindungan dalam berbagai sektor. Entah itu kesehatan, pendidikan dan hubungan sosial,” tandasnya.

Adapun kegiatan senam bersama berlangsung di dalam arena GOR Amongraga. Sementara di luar GOR, berderet kios-kios kecil yang menyuguhkan pameran beragam produk-produk karya penyandang disabilitas dari SLB di DIY.

Usai melakukan senam massal, para penyandang disabilitas ini kemudian menuangkan ekspresinya dalam pentas seni. Panitia menyediakan panggung lumayan besar yang bisa dipakai para anak-anak difabel ini mempertontonkan bakat mereka dalam seni.

Lebih lanjut Ngatna mengungkapkan, pada dasarnya para penyandang disabilitas tersebut memiliki bakat yang luar biasa.

Kampanye gencar ramah terhadap penyandang disabilitas juga diharapkan bisa membuka mata semua pihak agar memberikan kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk berkarya.

“Khususnya di bidang lapangan pekerjaan. Pemilik usaha harus tetap memberikan kesempatan kepada mereka [penyandang disabilitas]. Pada dasarnya mereka juga memiliki kemampuan karena pendidikan di sekolah kita maksimalkan beragam ketrampilan nyata,” papar figur yang juga Menjabat sebagai Kepala SLB Negeri 1 Jogja ini.

Secara terpisah Kepala Dinsos DIY Untung Sukaryadi menyatakan, aktualisasi kegiatan tersebut merupakan langkah pemerintah untuk mengeksplorasi keunggulan-keunggulan para penyandang disabilitas.

“Jadi publik agar bisa tahu bahwa para penyandang disabilitas ini sebenarnya memiliki kemampuan selayaknya orang normal pada umumnya meski memiliki keterbatasan secara fisik,” papar Untung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya