Solopos.com, KULON PROGO — Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Perum Bulog mulai menyalurkan bantuan Cadangan Pangan Pemerintah 2024 berupa beras kepada keluarga penerima manfaat di Kapanewon (Kecamatan) Temon dan Panjatan.
Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, mengatakan bantuan cadangan pangan pemerintah (CPP) diharapkan dapat membantu meringankan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota
“CPP ini juga diharapkan dapat sekaligus mengatasi kemiskinan, stunting, dan gizi buruk di Kulon Progo,” kata Ni Made, Senin (29/1/2024), dilansir Antara.
Ia mengatakan penyaluran CPP merupakan program tahunan dalam rangka membantu keluarga penerima manfaat (KPM) dalam pemenuhan kebutuhan pokok utamanya beras.
“Di sisi lain kita punya pekerjaan rumah yang cukup besar untuk pengentasan kemiskinan dan stunting yang berkaitan dengan gizi masyarakat. Pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dapat meringankan beban mereka,” ucap Ni Made.
Selain itu, menurut dia, bantuan tersebut diharapkan juga dapat mengendalikan dampak inflasi akibat kenaikan harga kebutuhan pokok di Kulon Progo.
“Dari sisi inflasi, penyaluran beras untuk cadangan pangan ini sangat membantu juga untuk mengkondisikan harga beras agar tidak tinggi,” kata Ni Made.
Ia juga mengharapkan dalam pelaksanaannya agar diterapkan koordinasi dan komunikasi yang intensif dan efektif, sehingga dapat dihindari adanya miskomunikasi dan benturan kepentingan yang dapat mengganggu jalannya program pemberian bantuan.
“Semoga penyaluran bantuan ini tidak ada kepentingan tertentu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Drajat Purbadi mengatakan kuota penerima CPP di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 57.642 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 12 kapanewon.
Setiap KPM menerima beras CPP sebanyak 10 kilogram per bulan. Pada kesempatan ini disalurkan CPP di dua kapanewon yaitu Temon dan Panjatan.
“Penyaluran CPP di Kabupaten Kulon Progo akan kita lakukan selama enam hari, setiap harinya dapat menyalurkan di dua kapanewon. Jadi, untuk penyaluran yang terakhir dilaksanakan pada 5 Februari 2024 untuk Kapanewon Samigaluh dan Kalibawang,” kata Drajat.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
