SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JOGJA–Persaingan siswa luar daerah agar bisa menempuh pendidikan jenjang SMA di Kota Jogja diprediksi ketat, satu kursi setidaknya direbut lima calon siswa (casis).
Dinas mencatat calon siswa (casis) luar Kota Jogja sebanyak 3.999 orang, terdiri dari casis luar Provinsi DIY sejumlah 666 orang dan casis luar Kota dalam DIY sejumlah 3.333 orang. Adapun kuota luar kota SMA negeri yang disediakan bagi casis hanya 774 kursi.
Berdasar data itu, Ketua PPDB Disdik Kota Jogja, Samiyo, mengungkapkan, satu kursi diperebutkan lima orang. Bila terjadi penumpukan di salah satu sekolah, maka persaingan semakin ketat.
Mengatasi penumpukan casis, lanjut dia, pihaknya melakukan sosialisasi saat pendataan agar pendaftar tidak terpaku pada sekolah yang dianggap favorit. “Kualitas pendidikan sekolah negeri di Kota Jogja sudah merata dengan adanya sertifikasi guru sebagai indikatornya,” jelasnya.
Dia menambahkan setiap sekolah negeri sudah memiliki guru yang bersertifikasi, sehingga anggapan adanya sekolah favorit atau tidak sebenarnya sudah tidak tepat lagi.
SMK tak terbatas
Berbeda dengan kuota SMA yang dibatasi ketat, Samiyo menjelaskan, kuota luar Kota SMK tidak dibatasi. “Sebagian besar peminat SMK di Kota Jogja justru berasal dari luar,” jelas Samiyo, Sabtu (25/6).
Nur Amanah, salah satu peserta pendataan casis luar Provinsi DIY, mengakui dirinya ingin melanjutkan pendidikan di SMAN 3 Jogja. Perempuan asal Cirebon ini mendapat informasi dari teman-temannya, SMA yang menjadi tujuannya tersebut merupakan sekolah favorit.
“Rencananya, saya akan mendaftar di SMAN 3, sebab beberapa teman mengatakan sekolah itu favorit, saya percaya karena saya berasal dari luar provinsi dan belum mengetahui situasi Jogja,” tandasnya.
PPDB SMA dilangsungkan selama dua hari mulai Senin (27/6) hingga Selasa (28/6) dengan menggunakan sistem Real Time Online (RTO), sedangkan pengumuman penerimaan dilaksanakan, Kamis (30/6). (Harian Jogja/Switzy Sabandar)
HARJO CETAK