SOLOPOS.COM - Ratusan wisatawan mengantri untuk masuk ke dalam mulut gua obyek wisata Gua Pindul yang berada di dusun Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Jumat (6/5/2016). (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Hari jadi Gunungkidul menjadi refleksi jalannya pemerintahan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Hari ini Kabupaten Gunungkidul memeringati hari jadi ke-185. Namun masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan pemerintah kabupaten untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan besejahtera.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Dari sisi perkembangan, Gunungkidul sudah menunjukan trek yang bagus. Hanya saja masih banyak yang harus dibenahi. Pemkab dinilai masih standar sehingga membutuhkan ide-ide segar.

Anggota DPRD Gunungkidul dari Fraksi PKS Ari Siswanto mengatakan, pemkab harus merubah cara kerja maupun pola pikirnya dalam menjalankan pemerintahan. Dia menilai, selama ini pekerjaan yang dilakukan hanya rutinitas tahunan yang terus diulang.

Wakil Ketua Badan Legislasi ini mengungkapkan, contoh konkret itu bisa dilihat di sektor kepariwisataan. Tidak dipungkiri, sektor ini memiliki potensi yang melimpah, namun sayangnya ini belum tergarap dengan baik.

Dia mengatakan, pesatnya pariwisata lebih didominasi ide kreatif dari masyarakat. Sementara itu pemkab hanya mendapatkan untungnya. Ari tidak menampik, peningkatan pariwisata ini muncul sesaat setelah booming Pantai Indrayanti, yang selanjutnya disusul keberadaan Obyek Wisata Gua Pindul.

Jika ditilik dari proses kemunculannya, Ari menilai gagasan ide itu bukan berasal dari pemkab, melainkan dari masyarakat itu sendiri. Pemkab baru merasakan hasilnya saat dua obyek itu mulai menggeliat hingga sekarang ini.

Sayangnya, peran pemkab masih sebatas penyedia fasilitas dan bukan mengkreasikan bagaimana jumlah wisatawan bisa meningkat secara signifikan. Selama ini, Ari menilai fokus dari pemerintah hanya sebatas infrastruktur pendukung jalannya kepariwisataan.

Namun hingga detik ini belum pernah memikirkan bagaimana cara mendatangkan pengunjung lebih banyak melalui even skala nasional atau internasional.

“Ingat potensi kita tidak kalah dengan Bali,” tegas Politikus PKS itu.

Dia pun berharap, adanya perubahan. Perubahan itu salah satunya bisa diterapkan di disbudpar, agar fokus untuk pengembangan pariwisata, sebaiknya dinas ini tidak lagi mengurusi masalah pendapatan retribusi.

Sedang untuk dinas lain juga harus melakukan yang sama untuk lebih kreatif lagi. contoh lain dari kekurangan ide ini, juga terlihat dari kegiatan hari jadi di mana kegiatannya hampir sama setiap tahunnya.

Ari mengaku sudah pernah berkunjung ke kediaman Bupati Gunungkidul Badingah, beberapa saat setelah dilantik sebagai kepala daerah. Dalam pertemuan itu, ia mengingatkan kepada bupati agar bekerja lebih maksimal sehingga bisa memberikan terbaik bagi warga Gunungkidul.

“Dasar kita adalah bahwa di periode berikutnya Bu Badingah tak bisa nyalon lagi, sehingga tidak ada beban politik lagi. Jadi di masa kepemimpinan ini bisa memberikan yang terbaik,” kata Ketua DPD PKS itu.

Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Gunungkidul Ery Agustin Sudayati. Menurut dia, kinerja pemkab masih sebatas rutinitas sehingga butuh ide segar untuk pembangunan yang lebih baik lagi.

Menurut dia, saat ini merupakan momen yang tepat, karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 masih dalam pembahasan. “Saya kira pembkab harus lebih berani berkreasi dan jangan mengerjakan rutinitas,” katanya.

Selain masalah ide, Ari juga menyoroti ketepatan waktu program dari pemkab. Dia melihat waktu pengerjaan seringkali masih molor sehingga hasilnya kurang bisa maksimal. “Tidak perlu jauh-jauh saat penyusunan rumusan RPJMD waktunya masih mepet-mepet,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya