SOLOPOS.COM - Mbah Topo Pelopor Perpustakaan Becak Pertama di Indonesia dan Adam Surya Dewangga, Ketua PMY di Monumen Tugu Yogyakarta dalam acara #READyToBeCool, Sabtu (28/10/2017). (Ocktadika Cahya A/Harian Jogja)

Perhumas Muda Yogyakarta (PMY) mengadakan acara kampanye offline #READyToBeCool di jalan Jend. Sudirman Jogja

Harianjogja.com, JOGJA– Perhumas Muda Yogyakarta (PMY) mengadakan acara kampanye offline #READyToBeCool di jalan Jend. Sudirman Jogja hingga Monumen Tugu Yogyakarta, Sabtu (28/10/2017).

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Acara tersebut diselenggarakan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, yang bertepatan pada hari ini.

PMY sebagai organisasi kepemudaan di bidang kehumasan yang ada di Jogja, setiap tahun memanfaatkan momentum Sumpah Pemuda untuk menyampaikan hal-hal baik. Tahun ini mereka mengangkat tema #READyToBeCool dengan READ yang dikapital untuk melihat minat baca di Indonesia.

Kampanye offline #READyToBeCool ini berupa Longmarch, Edukasi Budayakan Membaca dan Ikrar Kepemudaan. Mengangkat isu tersebut karena kegelisahan PMY melihat survey dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) indeks baca masyarakat Indonesia hanya 0,001% yang artinya, dari 1000 masyarakat cuma 1 orang yang memiliki minat membaca, sangat minim sekali.

Adam Surya Dewangga, Ketua Perhumas Muda Yogyakarta mengatakan, tujuan diadakannya acara ini adalah untuk mengajak masyarakat Jogja khususnya pemuda Jogja untuk kembali semangat membaca.

Sebagai generasi yang hidup di era Reformasi, sangat banyak media informasi yang menerpa. Ketika malas membaca, efek/implikasi dari hal tersebut ialah mudah tertipu atau percaya dengan hoax.

Budaya membaca sangat penting, ketika masyarakat memiliki minat membaca. “Kita hadi memiliki standing potition, harus bersikap seperti apa, sih? Harus percaya atau punya sikap lain?” kata Adam.

Menurut dia, semakin seseorang banyak membaca, semakin dia akan tahu informasi. Tidak semua informasi bisa dipercaya.

Selain untuk mengajak masyarakat Jogja, acara tersebut juga merupakan ajang silaturahim PMY dengan organisasi kepemudaan yang ada di Jogja. PMY mengundang berbagai komunitas/organisasi yang ada di Jogja seperti Kehumasan yang ada di Kampus, Himpunan Mahasiswa Kampus, Komakom UMY, Himakom UAD, dan masih banyak yang lain.

Dalam acara tersebut PMY juga mengundang Mbah Topo, seorang tukang becak yang sudah berkeliling sejak tahun 2004 hingga saat ini. Karena kegemerannya membaca sejak kecil, ia berinisiatif mendesain becaknya layaknya sebuah perpustakaan mini, pelopor perpustakaan becak pertama di Indonesia.

Sudah satu tahun lamanya becak tersebut diberi nama becak literasi dan didesain sedemikian rupa agar penumpang yang naik becak Mbah Topo dapat menikmati sepanjang perjalanan sambil menikmati buku bacaan yang ada di becaknya.

“Buku merupakan sumber ilmu, buku masih dapat mengalahkan internet. Jika di internet ada hoax, di buku tidak ada,” kata Mbah Topo yang sangat mendukung acara ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya