SOLOPOS.COM - Sarasehan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang digelar Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK) di Gedung PAUD Nurul Hikmah, Dusun Turgu, Purwobinangun, Sleman, Rabu (31/5/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Hari Tanpa Tembakau sedunia digelar 31 Mei

Harianjogja.com, SLEMAN – Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK) menanam 1.000 bibit pohon cengkeh di wilayah Turgo, Purwobinangun, Pakem. Aksi tersebut merupakan perlawanan terkait peringatan Hari Tanpa Tembakau sedunia yang digelar 31 Mei.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Aksi penanaman bibit cengkeh diikuti puluhan orang dari berbagai komunitas. Mulai budayawan Jogja Totok Rahardjo, Komunitas Inninnawa, Asosiasi Tembakau Sleman, Tim Pembela Kretek, dan Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng. Penanaman secara simbolis digelar di halaman PAUD Nurul Hikmah, Turgo.

Ketua Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK) Zulvan Kurniawan mengatakan, aksi menanam tersebut merupakan bentuk perlawanan terkait aksi hari tanpa tembakau.

Seribu bibit pohon yang disediakan nantinya, kata Zulvan, akan dibagikan kepada masyarakat Dusun Turgo. “Ini perlawanan terhadap pelarangan kretek nasional,” katanya di sela-sela kagiatan.

Menurut budayawan Jogja Totok Rahardjo, aksi menanam untuk melawan adalah sebuah bentuk perlawanan tanpa kata-kata. Hal itu dilakukan agar tidak ada kegaduhan laiknya perang sosial media yang biasa terjadi. Baginya, strategi menghadapi larangan merokok perlu disikapi secara kritis.

“Kalau rokok harus ditulis menyebabkan penyakit, kenapa gula sebagai penyebab penyakit gula tidak dilabeli peringatan? Ini harus dikritisi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya