SOLOPOS.COM - Calon Bupati Suharsono dan calon wakil bupati Abdul Halim Muslih berfoto seusai mendaftar sebagai peserta Pilkada da kantorr KPU Bantul, Selasa (28/7/2015). (Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Hasil Pilkada Bantul untuk calon pemimpin terpilih memiliki sejumlah kebijakan baru.

Harianjogja.com, BANTUL– Calon bupati Bantul Suharsono yang memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) versi hitung cepat menegaskan bakal merombak pimpinan lembaga birokrasi di wilayah ini saat ia berkuasa. Pejabat yang tidak berkompeten bakal tersingkir.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kendati Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul belum resmi menetapkan pemenang Pilkada 2015, Suharsono telah merancang sejumlah kebijakan saat ia menjabat sebagai bupati Bantul kelak. Sebab ia yakin, dirinya memenangi Pilkada dan mengalahkkan calon bupati petahana Sri Surya Widati.

Langkah pertama yang akan dilakukannya yaitu merombak birokrasi di Bantul. Kebijakan tersebut dilakukan dengan cara menyeleksi ulang siapa yang akan memimpin puluhan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Bantul. Ia akan menerapkan assessment center untuk memilih siapa pejabat yang layak memimpin SKPD.

Assessment center adalah salah satu sistem dalam reformasi birokrasi untuk memilih pegawai. Sistem ini menerapkan berbagai tes dalam menyeleksi dan melihat kemampuan calon pemimpin SKPD.

“Saya itu asalnya dari psikologi, pekerjaan menyeleksi sudah jadi pekerjaan saya, hal itu yang akan saya terapkan nanti,” kata dia, Sabtu (12/12/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya