Hasil Pilkada Bantul untuk calon pemimpin terpilih memiliki sejumlah kebijakan baru.
Harianjogja.com, BANTUL– Calon bupati Bantul Suharsono yang memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) versi hitung cepat menegaskan bakal merombak pimpinan lembaga birokrasi di wilayah ini saat ia berkuasa. Pejabat yang tidak berkompeten bakal tersingkir.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kendati Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul belum resmi menetapkan pemenang Pilkada 2015, Suharsono telah merancang sejumlah kebijakan saat ia menjabat sebagai bupati Bantul kelak. Sebab ia yakin, dirinya memenangi Pilkada dan mengalahkkan calon bupati petahana Sri Surya Widati.
Langkah pertama yang akan dilakukannya yaitu merombak birokrasi di Bantul. Kebijakan tersebut dilakukan dengan cara menyeleksi ulang siapa yang akan memimpin puluhan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Bantul. Ia akan menerapkan assessment center untuk memilih siapa pejabat yang layak memimpin SKPD.
Assessment center adalah salah satu sistem dalam reformasi birokrasi untuk memilih pegawai. Sistem ini menerapkan berbagai tes dalam menyeleksi dan melihat kemampuan calon pemimpin SKPD.
“Saya itu asalnya dari psikologi, pekerjaan menyeleksi sudah jadi pekerjaan saya, hal itu yang akan saya terapkan nanti,” kata dia, Sabtu (12/12/2015).