SOLOPOS.COM - Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sleman nomor urut dua, Sri Purnomo dan Sri Muslimatun (Santun) mendengarkan hasil keputusan KPU Sleman yang dibacakan Ketua Tim Santun, Sadar Narima, Sabtu (24/10/2015). (JIBI/Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Hasil Pilkada Sleman untuk pelantikan masih terganjal hal teknis.

Harianjogja.com, SLEMAN – Sri Muslimatun secara resmi ditetapkan sebagai wakil bupati terpilih. Namun jelang pelantikan, dia belum mengantongi surat keputusan (SK) pergantian antar waktu (PAW) DPRD Sleman.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Mengingat, sebelum maju dalam Pilkada ia tercatat sebagai anggota DPRD Sleman dari Fraksi PDIP. Ia memutuskan meloncat dari kader PDIP dan mendampingi Sri Purnomo. Dalam penetapannya sebagai calon wakil bupati nyaris terganjal tetapi kemudian keluarlah SE Nomor 706/KPU/X/2015 diterbitkan KPU RI, ia terus melaju hingga dinyatakan menang mendampingi Sri Purnomo.

Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiarta menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum menerima rekomendasi dari Gubernur perihal PAW Sri Muslimatun. Terkait hal itu, pihaknya tetap akan profesional dengan berpedoman pada aturan. Utamanya, UU 17/2004 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang menyatakan bahwa pemberhentian anggota dewan harus diusulkan partai lalu diajukan kepada Gubernur.

“Belum ada [rekomendasi PAW]. Ya, kami mengikuti aturan saja nantinya,” terangnya, usai menghadiri rapat pleno terbuka penetapan paslon terpilih, Senin (21/12/2015).

PDIP belum mengeluarkan surat pemberhentian bagi Sri Muslimatun. Haris berusaha untuk menjembatani persoalan itu dengan PDIP selaku partai yang sebelumnya menaunginya.

“Kita lihat nanti perkembangannya,” imbuh dia.

Sementara Sri Muslimatun mengaku sudah maksimal upaya yang dilakukan untuk mendapatkan syarat administratif itu. Tetapi hingga saat ini belum ada keputusan PAW bagi dirinya.Jika SK PAW menjadi syarat administratif, ia berharap bisa mendapatkannya sebelum pelantikan April 2016. Apalagi, kata dia, ia dipilih oleh rakyat jadi semua pihak harus membantu melancarkan pelantikan yang sah.

“Karena kami dipilih rakyat,” kata dia.

Terpisah Ketua DPC PDIP Sleman, Koeswanto berharap Sri Muslimatun datang mengurus PAW secara kekeluargaan. Pihaknya akan menggelar rapat pengurus terkait hal ini, sekaligus berkonsultasi dengan pimpinan pusat.

“Sebagai mantan kader kami berharap ada komunikasi secara kekeluargaan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya