SOLOPOS.COM - Ilustrasi penghitungan suara (JIBI/Solopos/Dok.)
Harianjogja.com, JOGJA-Tak hanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7 kelurahan Baciro, kecamatan Gondokusuman yang mengalami kesalahan dalam statistik penghitungan suara, melainkan TPS 5, TPS 8, TPS 11, TPS 12, TPS 13 dan TPS 19.
Ratri Andaru Respati, ketua Penyelenggara Pemilihan Kecamatan (PPK) Gondokusuman menyebutkan secara umum ada 5 TPS yang salah menempatkan angka Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb).
Menurut dia, kesalahan itu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang salah menempatkannya. “Namun hal itu tidak signifikan, karena tidak mempengaruhi jumlah perolehan suara bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden,” ungkap dia, dalam rekapitulasi penghitungan suara tingkat kecamatan, di Balai Gotong Royong, Minggu (13/7/2014).
Kronologi kekeliruan yang terjadi di TPS 7 Baciro, jumlah perolehan suara untuk pasangan capres-cawapres no urut 1, sebanyak 097 suara, ditambah perolehan suara bagi pasangan nomor urut 2 sejumlah 193 suara, tertulis 270, di website KPU kota Jogja. Padahal, hitungan yang benar adalah 290 suara.
Ratri menjelaskan ada tujuh plano C1 yang ada di TPS, yang disediakan bagi saksi, Panitia Pemilihan Kelurahan, ditempel di TPS, plano untuk KPU, PPK, dan PPS, dan dimasukkan ke dalam kotak suara.
Di TPS 7 Kelurahan Baciro, kesalahan penjumlahan suara, diakibatkan kekeliruan pihak TPS memasukkan data pada plano C1, yang diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Jogja untuk di scan, kemudian di-upload di web.
Sementara, plano C1 dari TPS 7, yang seharusnya direkap berjenjang tersebut, tidak melewati kelurahan, namun langsung ke KPU.
“Nah itu salah satu human error. Pada saat bimbingan teknis kami sudah memberikan seperti ketentuan dari KPU, namun kan tak semua PPS memahami,” jelas Ratri.