SOLOPOS.COM - Peserta Ujian Nasional (UN) yang berpakaian ala zaman dahulu atau jadul menunjukkan kartu tanda peserta ujian di salah satu SMA di Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (4/4/2016). Pemda setempat mewajibkan peserta UN di daerah tersebut menggunakan pakaian jadul dalam mengikuti UN, karena pelaksanaannya bertepatan dengan HUT ke-110 Kota Blitar. (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Hasil ujian nasional untuk SMA sederajat meraih indeks integritas tertinggi.

Harianjogja.com, SLEMAN-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil meraih prestasi sebagai daerah dengan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) tertinggi se-Indonesia 2016, untuk jenjang Sekolah Menengah Atas/Kejuruan dan sederajat, dengan poin sebesar 76 lebih.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Anies Baswedan pada Kamis (12/5/2016), dalam kunjungan kerjanya memantau UN Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kalasan, Sleman mengungkapkan, nilai IIUN 2016 atau kejujuran di seluruh Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan, praktek-praktek kerja sama saat mengerjakan UN juga berkurang. Contohnya saja di Aceh, terjadi lonjakan kenaikan poin sebanyak 12 poin.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balai Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Prof.Nizam menambahkan, nilai 76 terhitung nilai yang tinggi. Hanya saja memang nilai IIUN diperuntukkan bagi penilaian integritas pelaksanaan UN Berbasis Kertas, sedangkan untuk pelaksanaan UN Berbasis Komputer (UNBK) sudah dinilai berintegritas 100 persen.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengaku bangga dengan adanya prestasi tersebut, namun ia lebih bahagia mengetahui ternyata daerah lain juga meniru langkah yang ditempuh DIY dalam mengupayakan poin tinggi UN berintegritas. Sehingga kini DIY terus mendorong peserta didik untuk menerapkan sikap berintegritas.

“Dalam upaya mempertahankan IIUN, yang paling dominan kami lakukan ialah menanamkan pengertian kepada anak-anak bahwa UN tidak perlu disikapi secara berlebihan bahkan sampai melakukan kecurangan, dan ternyata anak-anak lebih bangga dan lebih suka ketika disebut jujur, meski mereka juga suka kalau sampai meraih prestasi,” tuturnya, Kamis (12/5/2016)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya