LENDAH—Jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Lendah dan Sentolo miskin fasilitas penerangan jalan umum. Warga pun ramai-ramai menjarah arus listrik PLN.
Pantauan Harian Jogja, di sepanjang jalan yang melintas di desa Bumirejo, Lendah, Jumat (6/4), fasilitas penerangan jalan tersebut sangat minim. Hal tersebut cukup membahayakan karena di jalur tersebut banyak kelokan dan tanjakan yang bisa membahayakan pengguna jalan.
Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat
Budoyo,40, warga Dukuh, Bumirejo, Lendah yang ditemui di kediamannya, mengungkapkan ia sengaja memasang dua lampu penerangan di sisi kiri dan kanan jalan untuk membantu para pengguna jalan yang melintas di malam hari.” Kasihan yang lewat susah lihatnya karena gelap,” ujarnya.
Menurutnya, fenomena ketiadaan lampu penerang jalan tersebut sudah cukup lama terjadi di sepanjang jalur tersebut. “Kalau mau dihitung ya mungkin sejak PLN masuk ke sini tapi fasilitas penerang jalan tidak pernah ada. Sering jnuga diusulkan dalam rapat-rapat tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” tambahnya.
Oleh karena itu, warga setempat kemudian secara swadaya memasang lampu penerang jalan dengan mengambil arus listrik dari rumah mereka. Akan tetapi, tidak sedikit juga warga yang melakukan tindak pencurian listri dari tiang listrik milik PLN untuk digunakan sebagai penerangan jalan.
“Warga di sini tahu kalau hal itu salah, tapi mau bagaimana lagi?,” lanjut budoyo. Oleh karena itu ia sangat berharap Pemkab Kulonprogo segera merespon dengan memasang fasilitas penerangan jalan di wilayah selatan kabupaten tersebut.
Pantauan koran ini, tidak hanya di jalur Lendah-Sentolo saja yang miskin fasilitas penerangan jalan. Di wilayah Galur, sepanjang jalan Tirtorahaya yang mengarah ke Pantai Trisik, fasilitas penerang jalan pun sulit ditemui. (sun)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
