Jogja
Minggu, 8 Desember 2013 - 19:11 WIB

Hebat, Difabel di Bantul Kumpulkan Rp 2,7 Juta untuk Korban Gempa

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi difabel (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL – Kondisi Kasio Narso Utoyo, 59, warga Dusun Tanjung RT 28 Patalan Jetis, Bantul mengalami lumpuh karena kakinya menjalani amputasi dan tulang punggungnya remuk akibat gempa bumi 2006 silam mengundang perhatian kelompok difabel Bantul tergabung dalam Paguyuban Bangkit Bersama (PBB).

Mereka mengumpulkan uang senilai Rp2,7 juta untuk menyantuni korban gempa yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan masih mengalami penderitaan hidup, Minggu (8/12/2013).

Advertisement

Bersama LP2 Desaku, PBB mengaku merasa senasib dengan hidup Narso lantaran sama-sama mengalami keterbatasan fisik, baik dari lahir maupun akibat bencana gempa. Mereka juga membubuhkan tandatangan mengawali semangat bangkit dan terus berkarya untuk melanjutkan hidup dan membantu sesama.

Tak hanya kalangan difabel, derita Narso ini juga mengundang Wakil Ketua Kadin Macau-Hongkong, Bambang Soedrajat. Ia berpandangan difabel maupun orang yang tidak beruntung seperti dialami Narso harus terus diberikan motivasi agar muncul semangat hidup sebagai modal melanjutkan kehidupan kedepan.

“Kepedulian mereka sangat mengetuk hati kita semua untuk ikut bertindak dan berbuat bagi mereka yang kurang beruntung,” ujar Bambang menyerahkan bantuan 300 paket mie instan bersama difabel saat mengunjungi Narso, kemarin.

Advertisement

Mendapat kunjungan istimewa tersebut, Narso langsung menunjukkan raut muka semangat. Terlebih, selama ini Narso merasa tidak banyak pihak yang mau peduli kepada korban gempa yang masih menrasakan penderitaan seperti dialami.

Meskipun hanya bisa tergolek di tempat tidur karena lukanya, mantan petani ini menceritakan luka akibat tertimbun reruntuhan tembok yang roboh akibat gempa 5,9 skala ricter di tahun 2006 silam pernah menjalami sekali operasi medis.

“Oleh dokter divonis tidak bisa pulih. Dan platina yang menempel di tubuh saya tidak bisa dilepas,” ujarnya didampingi istrinya, Saminah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif