Jogja
Jumat, 4 Juli 2014 - 13:40 WIB

Hindari Politik Uang, Gunungkidul Bakal Lebih Sering Dirazia

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi razia sepeda motor (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Jelang pemungutan suara pemilihan presiden dan wakil presiden, Kepolisian Resor Gunungkidul gencar melakukan razia di daerah perbatasan.

Selain untuk operasi cipta kondisi, razia bertujuan, untuk mengantisipasi terjadinya praktik politik uang di wilayah Gunungkidul.

Advertisement

Kapolres Gunungkidul, AKBP Faried Zulkarnaen mengakui bila pihaknya tidak mau kecolongan lagi. Penemuan uang Rp510 juta sebelum pemilihan legislative lalu dijadikan pengalaman berharga, supaya kejadian tersebut tak terulang di wilayah Gunungkidul, maka polisi terus menggiatkan operasi.

“Razia sudah sering kita lakukan, terutama di daerah-daerah perbatasan,” ungkapnya, Kamis (3/4/2014).

Menurut dia, operasi dilakukan juga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang bisa memengaruhi pelaksanaan pilpres, terutama berkaitan dengan serangan fajar untuk memenangkan salah satu pasangan. “Kami antisipasi sejak awal. Adanya razia bisa mengurangi risiko perputaran uang jelang pelaksanaan pilpres,” katanya.

Advertisement

Untuk pengamanan pelaksanaan pilpres, Faried menjelaskan tingkat keamanan disesuaikan dengan kerawanan dan letak geografis tiap tempat pemungutan suara. Di dalam pengamanannya pun tidak jauh saat pelaksanaan pileg beberapa waktu lalu. Yakni, pengamanannya akan melibatkan petugas linmas.

“Kami sudah membuat pemetaan, dan keamanannya disesuaikan dengan apa yang tingkat kerawanan yang ada,” sebut dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif