SOLOPOS.COM - Kebun teh milik Purwanto di Dusun Tritis, Desa Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo memiliki pemandangan yang elok dan kesejukan udara sehingga berpotensi menjadi tempat wisata. (JIBI/HARIAN JOGJA/NINA ATMASARI)

Dinas Pariwisata mengungkapkan di 2017 setidaknya telah ada 260 Homestay di Kulonprogo yang masih aktif.

Harianjogja.com, KULONPROGO– Dinas Pariwisata mengungkapkan di 2017 setidaknya telah ada 260 homestay di Kulonprogo yang masih aktif. Namun dari puluhan objek wisata yang ada di Kulonprogo, ternyata ratusan homestay itu hanya tersebar di lima daerah wisata yang berbeda.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Seksi Usaha dan Jasa Pariwisata Dinas Pariwisata Kulonprogo Endah saat memberikan pelatihan kuliner dan pelayanan homestay kepada pelaku wisata, Rabu (14/2/2018).

Menurutnya bahwa Kulonprogo baru mempunyai 260 homestay yang tercantum aktif hingga 2018 ini. Dan paling banyak terdapat di Banjaroya.

“Dari 260 homestay di Kulonprogo, sebanyak 100 unit ada di Banjaroya, Kalibawang. Di Banjaroya banyak rumah warga yang digunakan untuk kegiatan live-in,” katanya.

Saat ini, kata Endah, ke 260 rumah singgah itu  baru tersebar di lima lokasi. Yakni di Nglinggo, Desa Wisata Banjaroya, Suroloyo, Segajih Hargotirto, dan  Purwosari yang telah menangkap potensi itu.

“Di Kulonprogo ini banyak desa wisata atau objek wisata, namun warga atau pelaku wisata setempat yang mampu menangkap potensi hanya ada di lima lokasi,” katanya.

Kendati demikian Dinas Pariwisata tetap akan memberikan dukungan kepada homestay yang telah ada. Karena berbasis masyarakat dan perkembangannya cukup pesat, maka menurut Endah sudah selayaknya Dinas Pariwisata memberikan pelatihan kuliner dan homestay kepada pelaku wisata pada Rabu (14/2/2018).

“Pelatihan ini diharapkan pelaku wisata mampu memberikan pelayanan yang bagus, ramah, dan memasak secara higienis. Kami siapkan sumber daya manusia pelaku wisata, guna percepatan pengembangan wisata di Kulonprogo,” kata Endah.

Pemilik Homestay Summerland Nglinggo, Samigaluh, Kuswantoro mengatakan di kawasan wisata kebun teh Nglinggo setidaknya ada dua homestay yang ada. Yakni di rumah miliknya dan Melky Binaro, yang bila di total ada sekitar 15 rumah siap tinggal.

“Di Nglinggo sendiri ada dua, dan pelatihan ini untuk masak-memasak dalam menghadapi tamu,” ungkapnya.

Kuswantoroo mengungkapkan bahwa keunggulan di Nglinggo Homestay yang disediakan ialah suasana yang sudah menyatu dengan alam. Sehingga saat menginap bakal wisatawan betah tinggal disini. Terlebih homestay di Nglinggo dekat dengan wisata kebun teh hingga off-road.

Jadi paket wisata, berupa mengolah teh, mengolah kopi, belajar tari Lengger Tapen, hingga offroad mempermudah homestay dalam mendapatkan pelanggan.

“Kami berusaha mengembangkan wisata berbasis potensi lokal dan budaya lokal di tambah geografis yang mumpuni. Jadi mungkin itu keuntungannya homestay di sini dibandingkan daerah lain,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya