SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA-Tepas Parentah Ageng Kraton menyatakan telah membagi seluruh honor abdi dalem dari Dana Keistimewaan 2013, termasuk untuk kerabat dan Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta permaisurinya.

“Sudah selesai seluruhnya pada 31 Desember,” kata Wakil Penghageng Parentah Ageng II Kraton, Kanjeng Raden Tumenggung Yudahadiningrat di Dalem Joyokusuman Kraton, Rabu (1/1/2014).

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Untuk honor yang diterima oleh Sultan dan Permaisuri, kata Yuda, diantarkan langsung oleh Penghageng Parentah Ageng II Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro ke kediaman Sultan di Kraton Kilen.

Sultan sebelumnya tak menyatakan akan menerima atau menolak honor itu. Kepada media, ia mengaku memilih menunggu surat balasan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), boleh tidaknya honor itu diterima. Hal itu mengingat sebagai gubernur, ia sudah mendapatkan gaji dari APBN.

Menurut dia, surat balasan itu belum dikirim, sehingga Sultan menelepon langsung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Enggak tahu kapan. Kata KPK boleh, maka beliau mau menerima,” katanya.

Honor yang diterima Sultan paling tinggi dari para abdi dalem, yakni Rp3,8 juta/bulan, belum termasuk pajak. Pada pencairan kemarin, seperti abdi dalem, Sultan menerima rapelan pada November dan Desember. Sedangkan GKR Hemas per bulan dijatah Rp3,425 juta, setara dengan honor Adipati Pakualam.

Pada hari yang sama, kata Yuda, putra dalem HB IX yang berada di Jakarta, juga telah mengambilnya. “Mulai Minggu, Putra Dalem sudah pada datang,” ujar dia.

Menurut Tepas Danarto Poera, jumlah putra Dalem HB IX ada 17 orang. 12 putra laki- laki yang mendapatkannya, termasuk Sultan dan lurah pangeran KGPH Hadiwonoto.

Sisanya, masing-masing lima orang di Jakarta dan di Jogja. Mereka putra dalem yang di luar kota dihitung, karena dianggap sebagai abdi dalem caos, bekerja ketika ada upacara- upacara besar, seperti, Maulud Nabi, Idulfitri, Iduladha, siraman pusaka dan labuhan saja atau menjalankan perintah apapun dari Raja.

Sama seperti dengan putri-putri HB X yang menjabat di tepas, mereka mendapatkan honor Rp3,050 juta/bulan. GKR Hayu, putri keempat HB X yang melanjutkan kuliah S2 di Amerika setelah menikah pada Oktober 2013 lalu juga telah menerima honor.

“GKR Hayu menerima, karena sampai sekarang masih berada di Jogja,” ujarnya.

GBHP Joyokusumo, adik HB X yang meninggal pada Selasa (31/12/2013), honornya telah dicairkan. Kata Yuda, anaknya yang mengambil berkas untuk dibawa ke Rumah Sakit Medistra, Jakarta, tempat Gusti Joyo dirawat. “Putranya yang memintakan cap jempol.”

Pembagian honor kepada para abdi dalem itu dilaksanakan mulai Sabtu (28/12/2013) di Bangsal Kasatriyan, dua hari setelah Sri Sultan Hamengku Buwono X menandatangani Surat Keputusan Gubernur No340/kep/2013 tentang Penetapan Pengelola Lembaga Pelestari Warisan Budaya Kasultanan dan Kadipaten Tahun Anggaran 2013. Seluruh abdi dalem mendapatkan honor, kecuali abdi dalem keprajan. Total ada sebanyak 2104 orang.

“Sebulan Kraton mendapatkan Rp956 juta, karena dipotong pajak jadi sekitar Rp800 juta. Karena diterimakan rapel, yang diterima Kraton Rp1,6 miliar,” ungkapnya.

Namun belum seluruh abdi dalem mengambil, karena ada yang sakit. Semua data akan direkap sesuai dengan tenggat waktu dari Pemerintah Daerah DIY pada 5 Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya