SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Bisnis Indonesia)

“Harapan kami semua hotel bisa ikut membantu mempromosikan produk UKM yang berada di sekitar hotel”

Harianjogja.com. JOGJA-Banyaknya hotel di Jogja dinilai belum memberikan dampak bagi perekonomian warga sekitar hotel. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (KUKM-Nakertrans) Kota Jogja menyebut banyak hotel yang belum mengakomodasi produk hasil Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Harapan kami semua hotel bisa ikut membantu mempromosikan produk UKM yang berada di sekitar hotel,” kata Kepala Bidang UKM Dinas KUKM-Nakertrans Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto, saat dihubungi, Minggu (17/12/2017).

Tri Karyadi mengatakan, banyak hotel yang masih mengambil berbagai produk dari luar mulai dari produk makanan, minuman, hingga barang kerajinan yang dipajang di hotel. Bahkan, untuk batik yang merupakan ciri khas Jogja, juga belum banyak menghiasi hotel-hotel.

Pihaknya sempat menanyakan kepada beberapa pengelola hotel untuk mengambil produk UKM, tetapi belum ada tindak lanjut karena tidak ada aturan yang bisa memaksa semua hotel mengakomodasi produk UKM. “Kalau ada permintaan saya kira UKM juga bisa memperbaiki apa yang kurang dan bagaimana kemasan produk yang bagus dan menarik untuk agar bisa masuk ke hotel,” ujar Tri Karyadi.

Tri Karyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY untuk membuat semacam kesepakatan bersama yang bisa memaksa hotel ikut memasarkan produk UKM. Ia menargetkan, kesepakatan tersebut bisa terwujud pada awal tahun depan.

Kesepakatan itu rencananya juga akan dibarengi dengan pembentukan tim pengawas untuk memastikan produk UKM masuk hotel, serta tim seleksi produk agar pengelola UKM mengetahui apa yang kurang dalam produknya.

Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogja Nasrul Khoiri meminta Pemerintah Kota Jogja tidak hanya memperpanjang moratorium penerbitan izin hotel baru, tetapi perlu juga mengevaluasi keberadaan hotel yang sudah ada saat ini. Ia menyatakan keberadaan hotel harus memberikan dampak bagi warga Jogja, khususnya warga yang tinggal di sekitar hotel.

Terpisah, Ketua Dewan Pengurus Daerah PHRI DIY Istidjab Danunagoro mengaku belum mendapat informasi lengkap terkait rencana kesepakatan bersama dengan Dinas KUKM-Nakertrans Kota Jogja. Namun, ia menyadari belum semua hotel mengakomodir produk UKM. “Sebagian sudah ada yang masuk, seperti jajanan pasar, sayur dan buah-buahan itu ada yang dipasok warga sekitar,” kata dia.

Istidjab mengaku tidak memiliki kewenangan untuk memaksa hotel menggunakan produk warga sekitar. Namun, pihaknya sudah mengimbau sejak lama dan sudah ada beberapa yang mengambil produk UKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya