Hotel Gunungkidul dianggap masih kurang, sehingga meski jumlah wisatawan tinggi, durasi tinggal di wilayah ini masih pendek
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Jumlah wisatawan yang datang ke Gunungkidul tinggi terutama pada musim liburan, namun masa tinggal mereka pendek.
Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023
Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gunungkidul, Edi Susilo menyatakan lama tinggal menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Gunungkidul terkait kepariwisataan.
Dewan menilai, ke depan, kehadiran hotel berbintang menjadi perlu, terutama di kawasan pantai. Untuk sekarang ini, percepatan kehadiran homestay atau penginapan milik masyarakat adalah hal yang perlu diupayakan oleh Pemkab.
Pihaknya mengapresiasi sudah munculnya homestay milik masyarakat di kawasan wisata Nglanggeran dan Pindul. Dan mendorong masyarakat di kawasan wisata yang lain, mengambil langkah yang sama.
“Untuk prioritas saat ini, kehadiran homestay menjadi perlu, terutama di kawasan pantai, karena wisatawan itu habis dari pantai langsung pergi, di pantai ada penginapan, tapi kurang memadai untuk kebutuhan wisatawan hanya seperti kamar singgah. Ke depan, keberadaan hotel berbintangpun masih perlu dikaji dari aturan Rencana Tata Ruang Wilayah, di mana yang boleh ada hotel berbintang, di mana yang tidak boleh,” terangnya.
Kehadiran penginapan dan hotel ini, disebut Edi bisa menjadi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pariwisata bagi Gunungkidul. Karena selama ini dewan melihat PAD pariwisata Gunungkidul baru berasal dari tiket masuk saja.
“Potensi pendapatan dari pantai yang seluas 73 Kilometer itu, sesungguhnya sangat besar,” ucapnya.