Jogja
Senin, 2 April 2012 - 22:33 WIB

Hotel Keluhkan Pemadaman Listrik

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA-Hotel di Jogja mengeluh seringnya pemadaman listrik. Byar pet membuat biaya operasional hotel naik terutama untuk bahan bakar minyak berupa solar.

Akibat pemadaman listrik yang terjadi Senin (2/4) mulai pukul 09.00 WIB-16.00 WIB, pengelola hotel terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan. Kondisi ini membuat pengeluaran operasional membengkak. Pengelola hotel yang berada di area pemadaman harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menghidupkan listrik dengan ratusan liter solar setiap jam.

Advertisement

Abdul Aziz, 44, Chief Engeneering Hotel Sheraton Jogja mengungkapkan jika listrik mati pihaknya harus menggunakan dua genset yang masing–masing berkapasitas 1250kva untuk menghidupkan listrik di 246 kamar, tujuh meeting room, satu ballroom, publik area, serta restoran.

Untuk satu jam, sebuah genzet 1.250kva dengan beban puncak genzet membutuhkan sekitar 200 liter hingga 250 liter solar. Dari total tersebut, setidaknya sebanyak 3.500 liter solar telah disiapkan pengelola hotel untuk menghidupkan genset selama tujuh jam dengan biaya Rp35 juta.

“Dapat dibayangkan berapa banyak liter solar yang kami keluarkan untuk tujuh jam pemadaman. Kami mempergunakan solar jenis industri yang harganya berkisar Rp9.000 hingga Rp10.000 per liter,” kata Aziz, Senin (2/4) saat ditemui Harian Jogja di Hotel Sheraton.

Advertisement

Di lain tempat, Setyowati, 40, Public Relation Sahid Raya Hotel menjelaskan seyogyanya PLN memberitahu jauh-jauh hari rencana pemadaman listrik. “Informasi awal dari PLN, minimal sehari sebelum pemadaman,” kata Setyowati, Senin (2/4).

Setyowati mengakui pemadaman listrik akan menambah biaya operasional hotel karena pemakaian genset yang membutuhkan solar.       “Pengeluaran genset memang besar dan kami tidak bisa menghindarinya. Yang terpenting adalah tetap menjaga pelayanan,” katanya.

Dalam kondisi normal, Sahid Raya Hotel mengeluarkan biaya listri Rp130 juta sampai Rp140 juta per bulan. Dipastikan Setyowati, pemadaman akan menambah biaya tersebut.

Advertisement

Sementara itu, dari hasil konfirmasi PLN Yogyakarta, pemadaman dilakukan karena PLN melakukan penggantian kabel ke konduktor jaringan tegangan menengah (JTM), serta penggeseran tiang kabel. (ila)

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif