Jogja
Senin, 6 Oktober 2014 - 13:20 WIB

HUT JOGJA : Ini Saran-saran Warga untuk Pemkot Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA-Memperingati HUT Jogja ke-258, Harianjogja.com, menghimpun sejumlah suara akar rumput. Berikut kritikan, saran maupun tanggapan dari warga.

Maryoto, warga yang turut aktif menyiapkan Merti Tumpeng Rombyong di kampung Wisata Brontokusuman mengungkapkan
kekecewaannya terhadap orang nomor satu di Kota Jogja, Haryadi Suyuti.

Advertisement

Selain menyoroti kemacetan, Maryoto menyesalkan lahan persawahan yang kini telah menjadi perumahan. Tak cuma itu, Pemkot lebih mengupayakan lagi kebersihan sungai di kota.

“Bisa dengan mengusahakan pembersihan sungai mulai dari hulu,” tuturnya.

Ia juga melihat, kinerja Haryadi nampak menurun, saat program sepeda untuk sekolah dan bekerja atau Sepeda Kanggo Sekolah lan
Nyambut Gawe (Sego Segawe) tak lagi seramai dulu. Wilayah balaikota yang pada Jumat bisa diisi dengan pegawai Pemkot
bersepeda, kini hanya kenangan.

Advertisement

“Saya berdoa ia [Haryadi Suyuti] bisa membawa Kota Jogja lebih baik lagi. Kalau kondisi Kota Jogja seperti ini, kemudian Pemkot
mengatakan ada persoalan anggaran, dan lain-lain, jangan dijadikan alasan, saya tahu mereka seharusnya bisa mengatasinya,”
harapnya.

Fani, asli Bogor yang kuliah di Jurusan Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) juga merasakan bahwa kemacetan dan kepadatan
penduduk adalah tantangan Kota Jogja di masa sekarang, untuk mempertahankan predikat kota yang nyaman dihuni. Meski begitu
Fani menyebut Kota Jogja kuat dalam hal pelestarian budaya.

“Terlihat dari banyaknya acara-acara atau pergelaran yang bertemakan seni dan budaya, diselenggarakan di Kota Jogja,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif