Jogja
Selasa, 7 Oktober 2014 - 12:40 WIB

HUT JOGJA : Ketika Para Maestro Jogja Turun ke Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Didik Nini Thowok saat turun ke jalanan dalam memperingati HUT JOGJA (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Harianjogja.com, JOGJA—Warga yang memadati Titik Nol kilometer Jogja, Senin (6/10/2014) sore terlihat mengerubuti sekelompok penari berkostum kebaya dan bersanggul yang tengah berdandan di bawah rindangnya pohon. Sang maestro tari asal Jogja, Didik Nini Thowok, tampil di tepi jalan dalam sebuah acara bertajuk Gelar Maestro Rindu Jogja.

Tanpa memedulikan panas sinar Matahari yang masih lumayan menyengat, warga tak lelah berdesak-desakan hanya untuk sekadar
berfoto bareng bersama Didik Nini Thowok. Sang maestro tari itu benar-benar menjadi bintang. Bersama delapan penari dari sanggar Natya Laksita, ia bersiap membawakan tiga repertoar di tengah kerumunan warga.

Advertisement

Alunan lagu berirama khas pesisiran terdengar di trotoar depan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Beberapa penari berkostum
perempuan nelayan mulai melenggak-lenggok membawakan repertoar karya Didik Nini Thowok berjudul Nelayan. Dengan membawa kaleng sebagai wadah uang sumbangan, Didik berlenggak-lenggok berkeliling mendatangi setiap pengunjung. Setelah sekitar hampir 10 menit para penari itu tampil, beberapa penari lain membawakan repertoar kedua berjudul Jakun.

Diakui Didik, sesuai dengan judulnya, repertoar yang digelar dibawakan oleh para penari transgender. Dengan bentuk fisik laki-laki,
namun tingkah polah para penarinya itu terlihat gemulai mengikuti alunan musik berirama pop-modern yang di-medley dengan musik tradisi. Gerak yang atraktif dan beberapa kali akrobatik membuat para pengunjung kian terbahak-bahak. Tak lupa mereka pun menyodorkan caping terbalik yang mereka fungsikan sebagai penadah uang recehan dari para pengunjung.

Advertisement

Diakui Didik, sesuai dengan judulnya, repertoar yang digelar dibawakan oleh para penari transgender. Dengan bentuk fisik laki-laki,
namun tingkah polah para penarinya itu terlihat gemulai mengikuti alunan musik berirama pop-modern yang di-medley dengan musik tradisi. Gerak yang atraktif dan beberapa kali akrobatik membuat para pengunjung kian terbahak-bahak. Tak lupa mereka pun menyodorkan caping terbalik yang mereka fungsikan sebagai penadah uang recehan dari para pengunjung.

Di akhir penampilannya, barulah Didik tampil. Membawakan repertoar berjudul Singget, Didik membawakan tarian bercorak jaipong yang dipadukannya dengan tarian jenis kunthulan asal Banyuwangi.

Ia menuturkan, menari di pinggir jalan pada dasarnya bukan hal yang asing baginya. Lebih dari itu, dengan menari di pinggir jalan, ia
merasa lebih menyenangkan. Jelas, interaksi dengan penonton menjadi lebih tak terbatas. Kapanpun ia bisa bercengkerama dengan
para penonton.

Advertisement

Ia mengaku sangat tersanjung lantaran dilibatkan dalam acara yang berkaitan dengan HUT Kota Jogja itu. Ia pun merasa tersanjung
ketika disejajarkan dengan maestro-maestro kesenian Jogja lainnya. “Jelas ini sangat membanggakan buat saya,” ucapnya.

Dalam acara itu, selain Didik, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jogja juga menghadirkan beberapa maestro seni lain seperti
pantomimer Jemek Supardi, perupa Joko Pekik, Sujud Sutrisna, Ashadi Siregar, dan beberapa maestro seni lainnya.

Selain Didik Nini Thowok, ada pula Jemek Supardi yang berpantomim dengan melakukan eksplorasi di salah satu instalasi yang ada di tepian Titik Nol Kilometer. Tak hanya itu, Disbudpar Kota Jogja juga menggelar acara melukis bersama yang diikuti oleh 300 pelukis.

Advertisement

“Besok [7/10/2014], rencananya melukis bersama juga akan kami siapkan di media kain sepanjang 100 meter,” ucap Kepala

Disbudpar Kota Jogja, Eko Suryo Maharsono saat ditemui di lokasi acara, Senin (6/10/2014).

Intinya, di HUT Kota Jogja kali ini, pihaknya ingin masyarakat mengenal para maestro seni yang lahir dan dibesarkan di Kota Jogja.

Advertisement

Itulah sebabnya, pihaknya memberikan tajuk Gelar Maestro Rindu Jogja sebagai salah satu rangkaian acara HUT Kota Jogja tahun ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif