Harianjogja.com, JOGJA- Memperingati ulang tahun Kota Jogja, Selasa (7/10/2014), seluruh karyawan dan managemen Melia Purosani Hotel menggunakan busana tradisional Jogja.
Penggunaan kebaya dan surjan tersebut dilakukan mulai dari karyawan front office sampai dengan back office.
Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota
Tidak ketinggalan pula General Manager Melia Purosani Hotel, Gilberto Mayen yang merupakan expatriat yang berasal dari Meksiko, turut mengenakan busana tradisional lengkap koleksi pribadi.
“Saya merasa senang mengenakan pakaian tradisional ini, pakaian ini menurut saya merupakan bagian budaya yang harus terus dilestarikan oleh kita semua,” ujar Gilberto, Selasa (7/10/2014).
Menurutnya, Jogja adalah kota yang kaya warna dengan budaya yang mengagumkan. Ia mengaku bangga dan senang berada di kota gudeg ini.
“Mengenakan busana jawa ini juga merupakan salah satu hal yang menarik bagi saya dan wujud kecintaan saya terhadap Jogja,” katanya.
Tidak hanya penerapan pemakaian busana tradisional, El Patio Restaurant juga menyajikan sajian spesial prasmanan Ulang Tahun Jogja ke 258 dengan menghadirkan Traditional Corner atau Stall Makanan Tradisional yang menyajikan menu Nasi Kuning lengkap dengan lauk khas Jogja.
Para tamu dapat menikmati menu khas Jogja tersebut. Seluruh staff di hotel yang berbalut busana tradisional ini, menyambut dan menyapa para tamu dengan senyum dan keramahtamahan khas Jogja.
Siang hari, di lobby hotel dimainkan musik tradisional gendhing-gendhing Jawa yang dibawakan oleh pesinden.
“Kami memang selalu berusaha menampilkan dan mengangkat budaya dan tradisi Jogja melalui berbagai hal, seperti penggunaan seragam, menu-menu khas Jogja dan juga hadirnya kesenian tradisi di lobby hotel untuk menghibur para tamu,” tutup R. Danang Setyawan, Marketing Communications Melia Purosani Hotel Jogja.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
