Jogja
Rabu, 8 Oktober 2014 - 15:20 WIB

HUT KE-69 TNI : Gizi Sudah Terjamin dengan ULP Rp50.000

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) menjadi salah satu pasukan dalam upacara HUT TNI ke-69 di Lapangan Jupiter, Lanud Adisutjipto, Jogja, Selasa (7/10/2014). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN—Kebutuhan gizi prajurit TNI dinilai sudah terjamin dengan adanya uang lauk pauk (ULP) sebesar Rp50.000 per hari. Karena itu tidak ada alasan bagi TNI untuk tidak melakukan tugasnya dengan profesional. Hal itu disampaikan Kepala Rumah Sakit Pusat TNI AU (RSPAU) Hardjolukito, Marsma TNI Benny H. Tumbeleka, seusai menjadi inspektur upacara HUT ke-69 TNI di Lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, Selasa (7/10/2014).

Benny menyatakan TNI memang harus profesional terutama untuk mengamankan Indonesia, dalam hal ini kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga dengan rasa aman itu, TNI dapat dicintai rakyat. Ia mengakui bahwa untuk mendukung profesionalisme memang harus sejalan dengan kesejahteraan anggota.

Advertisement

“Kalau sejahtera tampaknya sudah. ULP selalu mengikuti gaji remunerasi, sehingga profesional dituntut berbuat sedemikian. Tapi itu [ULP dan gaji] itu bukan tujuan utama. Karena sebagai prajurit pejuang dan itu [ULP dan gaji] efek samping. Sehingga tidak alasan untuk tidak profesional dan itu komitmen sejak awal,” ungkap Benny di Lapangan Jupiter, Lanud Adisutjipto, Selasa (6/10/2014).

Dengan ULP Rp50.000 saat ini, sudah dapat memenuhi gizi sehari-hari. Terlebih di Lanud Adisutjipto, sebagian besar anggota
menghuni asrama. Kemudian jika ditugaskan dinas luar kota masih mendapatkan uang perjalanan dinas (UPD).

Terkait profesionalisme TNI juga erat kaitannya dengan dukungan kesehatan anggota. Penyakit yang paling mengancam TNI rata-rata sama seperti masyarakat umum. Tapi lebih dominan yang terjadi saat ini dengan penurunan kemampuan karena faktor usia. Karena itu tiap tahun dilakukan medical check up secara rutin sekali. Hal itu untuk mengetahui kemampuan tiap anggota. Jika salahsatu anggota sudah terdeteksi oleh penyakit tertentu maka akan menjadi pertimbangan di kesatuannya. Semisal pada satuan penerbang tidak diperkenankan menderita sakit jantung.

Advertisement

“Tiap tahun ada check, sehingga sebelum sakit sudah tahu duluan. Misal seperti lutut sudah bunyi, giginya berkurang belakang, sudah memakai kacamata. Tapi secara umum sebagai TNI, saya kira kami tetap selalu berlatih dengan di-check kemampuan kami sampai di mana,” kata dia. Upacara HUT TNI di Lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto diikuti ratusan personel, terdiri dari personel Lanud, Denhanud 474 Paskhas, AAU dan PNS.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif