HUT kemerdekaan RI dirayakan dengan berbagai cara, salah satunya di Puncak Gunung Merapi
Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY, I Gusti Made Agung Nandaka mengimbau pendaki gunung tidak menggelar upacara peringatan kemerdekaan RI, 17 Agustus mendatang, di puncak Gunung Merapi, demi keamanan.
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Menurut Made, kondisi Merapi memang aman, yakni aktif normal level I, level terbawah. Namun demikian, di puncak Merapi saat ini cukup sempit, tidak ada area terbuka yang lapang, “Selain itu sangat berbahaya karena material vulkanis sisa erupsi 2010 mudah longsor,” kata dia di kantor BPPTKG, Kamis (6/8/2015).
Made mengatakan pascaerupsi 2010 lalu banyak material vulkanis yang masih menumpuk di puncak Merapi. Masih ada sekitar 44 juta meter kubuk material vulkanis yang mudah longsor. “Pendakian cukup sampai Pasar Bubrah saja,” ucapnya.
Made mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas jaga untuk memasang tanda peringatan agar tidak ada yang mendaki sampai puncak Merapi. Tanda peringatan itu dipasang di jalur masuk pendakian Merapi di Selo, Boyolali dan di Pasar Bubrah menuju puncak.