SOLOPOS.COM - Bendera yang dijual di depan Kantor Kecamatan Pengasih, Kulonprogo, Senin (10/8/2015). (Harian Jogja/Rima Sekarani)

HUT Kemerdekaan RI dimanfaatkan oleh sebagian warga dengan menjadi pedagang bendera musiman

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sejumlah masyarakat memanfaatkan momen jelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia sebagai ladang usaha. Mereka menjadi pedagang musiman yang berjualan bendera dan aneka umbul-umbul di pinggir jalan.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Berjualan bendera dan aneka umbul-umbul sudah dilakoni Ani sejak 2008 lalu. Hasilnya tidak menentu, bisa untung besar, tapi juga pernah merugi.

“Ini beli dari Bandung pakai modal sendiri. Cuma Rp5.000.000. Kalau yang juragan besar, modalnya bisa Rp50 juta sampai Rp100 juta,” kata Ani yang berdagang di depan Kantor Kecamatan Pengasih, Kulonprogo, Senin (10/8/2015).

Ani mengaku mulai mengelar dagangan sejak 30 Juli lalu. Harga yang ditawarkan berkisar Rp10.000 hingga Rp150.000, tergantung bentuk dan ukuran bendera atau umbul-umbulnya. Namun, hingga Senin pagi, dia mengaku belum begitu banyak yang terjual. “Ini belum kelihatan. Nanti ramainya mungkin mulai tanggal 14 atau 15,” ujarnya.

Meski demikian, dia mengaku sudah beberapa kali menerima pesanan. Biasanya, pesanan akan diantar ke rumah pembeli pada sore hari. “Kadang cuma via telepon. Kalau tidak minta diantar ya bisa ambil sendiri di rumah,” ucap perempuan 30 tahun itu.

Suami Ani juga melakukan hal yang sama di tempat berbeda, yaitu di sekitar Jalan Jogja-Wates. “Suami saya orang sana [Bandung]. Kemarin mudik sekalian kulakan lalu dibagi dua jualannya,” ungkap Ani kemudian.

Usaha penjualan bendera dan umbul-umbul sempat mengalami keterpurukan pada 2011 lalu. Saat itu, banyak yang rugi dan membawa dagangannya kembali ke Bandung. Namun, peluang usaha musiman ini sekarang mulai bisa diandalkan lagi. “Kalau untung, jadi bisa bayar hutang yang buat tambahan modal awal,” katanya.

Kiki, pedagang bendera dan umbul-umbul lainnya mengaku mulai berjualan sejak Minggu (9/8/2015) kemarin. Usaha itu juga baru pertama kali dia coba tahun ini.

“Paling murah Rp20.000. Kalau yang gede bisa sampai Rp100.000,” ungkap Kiki yang memilih berjualan di dekat pertigaan Dayakan, Pengasih, Kulonprogo.

Seperti Ani, dagangannya juga dipasok dari Bandung, Jawa Barat. Namun, warga Bendungan, Wates itu tidak mengeluarkan modal sendiri. Dia hanya menjualkan bendera dan umbul-umbul milik pengusaha lain.

”Di sini ada juragannya. Kalau laku untungnya buat saya. Tapi kalau tidak ya dibalikin saja benderanya,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya