SOLOPOS.COM - Walikota Jogja, Haryadi Suyuti (JIBI/Harian Jogja/dok)
Hut Kota Jogja ditutup dengan pementasan ketoprak.
Harianjoja.com, JOGJA-Menutup HUT Kota Jogja ke-259, Walikota Jogja Haryadi Suyuti akan bermain ketoprak bersama dengan 99 pedagang pasar dengan tema Kidung Tengah Pasar di Plasa Ngasem, Jumat (30/10/2015) malam.
Sutradara Kidung Tengah Pasar Nano Asmorodono membenarkan walikota akan ikut ambil bagian dalam pementasan dan berperan sebagai rakyat jelata yang memberi pencerahan. Diungkapkannya, sebelumnya tidak ada rencana memasukkan walikota sebagai aktor, namun Haryadi menghubungi dan berminat untuk berpartisipasi.
“Akhirnya ada sebagian alur yang ditambahkan untuk memberi tempat kepada walikota yang sudah berniat ikut,” ujarnya dalam jumpa pers di Balaikota Jogja, Selasa (28/10/2015).
Proses latihan, kata dia, memakan waktu dua bulan. Akan tetapi Walikota baru hadir dalam latihan saat gladi resik pada Jumat sore. Ia menilai, semangat para pedagang pasar beradu akting patut diacungi jempol, hanya saja menghafal naskah menjadi kendala.
Ia menjelaskan naskah yang akan ditampilkan bercerita tentang penyalahgunaan wewenang. Nano juga tidak menampik pertunjukan ini sebagai bentuk kritik kepada pemilik kuasa yang berbuat semena-mena terhadap rakyat kecil. Menurutnya, kasus penggusuran lima pedagang kaki lima (PKL) di Gondomanan menjadi salah satu insipirasi naskahnya.
Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Jogja Rudi Firdaus menuturkan kegiatan ini dapat menjadi wadah membangun kebersamaan dan menampung kreativitas pedagang.
Dinlopas, kata dia, bersama dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY sengaja membentuk kelompok ketoprak paguyuban pedagang pasar untuk mengembangkan kesenian ketoprak.
“Harapannya, dapat meningkatkan jumlah pengunjung pasar baik dari dalam maupun luar negeri,” ucapnya.