SOLOPOS.COM - Kelompok ibu-ibu di Desa Karangrejek memainkan kesenian gejog lesung. (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNKIDUL-Belasan ibu-ibu, Sabtu (21/12/2013) tampil dengan pakaian adat lurik di Sanggar Pelestarian Adat dan Budaya Wacana Tirtomulyo di Dusun Blimbing, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul.

Ada sekelompok yang memakai sanggul, ada pula yang dicepol rambutnya. Baju lurik itu dipadu padankan dengan jarik. Mereka tak hanya piawai berdandan, mereka memiliki jiwa pelestari kesenian tradisional gejog lesung.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Dengan kompak, ibu-ibu rumah tangga itu membawakan lesung jumenglung. Tak lupa mereka berlatih gerakan sehingga lebih melengkapi keindahan gejug lesung. Melalui kesenian itulah mereka menunjukkan kapasitasnya. Seorang ibu rumah tangga yang masih  bisa berkarya.

“Saya mendandani 30-an orang sendirian. Saya ingin sekali menunjukkan bahwa ibu rumah tanggapun hebat dan bisa berkarya di bidang lain. saya bersyukur suami saya mendukung dan pengertian,” tutur Dwi Kristiani.

Selain memiliki keahlian sebagai seorang perias, Dwi juga aktif menari. Ia merupakan satu dari banyak wanita yang berjuang untuk hal lain disamping keluarganya. Dwi ingin membuktikan, ia masih bisa berkarya tanpa membuat keluarganya terlantar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya