SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, BANTUL—Penyembelih hewan kurban dilarang mencuci daging kurban ke air selokan lantaran rawan menimbulkan penyakit. Kasus daging kurban dicuci di selokan banyak ditemukan pada Iduladha tahun lalu.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Witanta menyatakan cara seperti itu sangat
tidak higienis dan berakibat buruk. Pertama, daging yang dicuci di selokan sangat mudah terjangkit cacing hati.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

“Air selokan biasanya air irigasi pertanian dan sangat rentan terdapat telur cacing dari sisa jerami,” papar Witanta, Kamis (2/10/2014).

Selain itu, daging kurban yang dicuci di selokan juga rawan terjangkit kuman dari air selokan tersebut. Kuman-kuman itu mudah
memicu sejumlah penyakit seperti diare. Belum lagi potensi tercemar logam berat.

Sejatinya, kata Witanta, ada 150 petugas pemantau dan pemeriksa penyembelihan hewan kurban yang ditugaskan pada perayaan
Iduladha yang akan jatuh akhir pekan ini. Namun, para petugas itu tidak berwenang menegur warga yang membersihkan daging kurban secara serampangan. Para petugas itu hanya diminta melaporkan apakah penyembelihan dan pembersihan daging kurban sudah higienis atau tidak.

“Laporan dari petugas akan menjadi masukan bagi kami, saat memberi bimbingan teknis ke para penyembelih hewan kurban saat
Iduladha di waktu-waktu mendatang,” ujar Witanta.

Dia memperkirakan pada Iduladha tahun ini terdapat lebih dari 5.000 ekor sapi dan 6.000 ekor kambing yang disembelih. Selain
meminta daging kurban tidak dicuci di air selokan, Dispertanhut juga mengingatkan para penjual hewan kurban agar mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan Kurban (SKKH). Surat itu untuk memastikan kesehatan hewan yang dijual. SKKH dapat diperoleh dari dokter hewan yang ditempatkan di Pos Kesehetan Hewan (Poskeswan) yang ada di kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya