Jogja
Jumat, 25 September 2015 - 04:20 WIB

IDULADHA 2015 : Dari Manula Hingga Bule Berebut Gunungan Grebeg

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Iduladha 2015, gunungan grebeg mampu menarik wisatawan asing.

Harianjogja.com, JOGJA-Sebanyak lima gunungan grebeg berisi sayuran dan apem yang diusung dari Masjid Gedhe Kauman, Jogja, Kamis (24/9/2015) menarik perhatian banyak orang, termasuk manula hingga wisatawan asing.

Advertisement

Ratusan warga sudah menunggu sejak pagi hari untuk mendapatkan bagian dari hasil bumi tersebut dengan berbagai alasan. Mulai dari mencari keberkahan, ada yang untuk sesajen. Namun ada juga untuk dimakan, bahkan ada yang hanya untuk disimpan sebagai kenang-kenangan.

Bukan hanya warga Jogja yang rela berdesak-desakan berebut gunungan di tengah terik matahari di halaman masjid itu. Ada warga Muntilan yang jauh-jauh datang untuk memanjat gunungan. Mbah Jiman, 69, warga Muntilan, Jawa Tengah, sengaja datang dari rumahnya naik bus hanya untuk mendapatkan bagian dari sedekah Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut.

“Dapat kue sedikit buat tolak bala, sayurnya buat dimakan aja biar berkah,” ucapnya usai berdesakan untuk meraih sayuran.

Advertisement

Ibu dari satu anak dan dua cucu ini hanya mendapat lima helai kacang panjang dan secuil kue apem serta tongkat bambu. Namun, baginya tidak terlalu masalah. Ia mengatakan sudah bisa datang dan menyaksikan gunungan saja sudah bersyukur.

“Tiap tahun saya rutin datang, biasanya dapat banyak,” kata Mbah Jiman.

Rebutan gunungan sayuran dan kue tersebut juga mengundang perhatian banyak wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Siagi, 67, salah satunya. Warga Prancis ini ikut berkerumun bersama warga berebut sayur dan kue. Namun ia mengambil tongkat kecil dari bambu yang ujungnya dilapisi apem.

Advertisement

“Untuk souvenir,” ujarnya dalam bahasa Indonesia yang masih terbata-bata.

Siagih mengaku sudah lima kali liburan ke Indonesia, namun saat ke Jogja ia melihat ada sayuran dipikul dan diperebutkan warga. Ia sedang berlibur untuk mengunjungi Candi Borobudur, Prambanan, Solo, dan Jogja. “Asyik dan unik,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif