SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli hewan di Pasar Hewan Siyonoharjo, Desa Logandeng, Playen. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Iduladha 2016 semakin dekat namun harga hewan ternak masih fluktuatif

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Perayaan Hari Raya Iduladha kurang dari dua pekan, namun harga hewan kurban masih terus fluktuatif. Kondisi ini tentunya tidak berpihak pada peternak karena jelang kurban dijadikan momen menjual hewan ternak yang dimiliki.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Pantauan di Pasar Hewan Siyonoharjo, Desa Logandeng, Playen, harga-harga kambing dan sapi sebagai komoditas kurban mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. Namun jika dibandingkan dengan harga tahun lalu harganya jauh menurun.

Rata-rata untuk kurban tahun ini, harga kambing di kisaran Rp1,8-2,5 juta per ekor, sedang sapi dijual Rp9-20 juta. Padahal di tahun lalu, kambing dipasarkan di atas Rp2 juta sedang untuk sapi harga pasarannya sampai di atas Rp11 juta.

Salah seorang pedagang kambing di Pasar Siyonoharjo, Sugimu mengakui harga hewan kurban masih tidak menentu. Setiap pekannya harga terus berubah sehingga pedagang bingung dan tak mau menyetok hewan dalam jumlah yang banyak.

“Kalau harganya terus naik tidak masalah, tapi kalau terus turun bisa-bisa saya malah tekor nantinya,” kata Sugimu kepada wartawan, Kamis (1/9/2016).

Hal yang tak jauh beda diungkapkan oleh Maryanta, salah seorang pemilik sapi asal Semanu. Menurut dia, harga jual sapi di tahun ini belum seperti yang diinginkan. Dia mencontohkan, tahun lalu sapi yang dimiliki sempat ditawar Rp16 juta. Namun tawaran tersebut dibiarkan begitu saja dengan harapan saat dijual di tahun ini harganya bisa tembus angka Rp19 juta.

Hanya saja, kata dia, harapan tersebut tidak terwujud karena sapinya hanya ditawar Rp17 juta. dengan harga yang seperti ini, Maryanta pun belum mau melepaskan sapi tersebut karena dari sisi nilai belum menguntungkan.

“Sebagai gambaran untuk memelihara sapi per harinya dibutuhkan biaya Rp10.000 untuk satu ekor. Jadi jika saya lepas dengan harga Rp17 juta, jelas rugi karena biaya pemeliharaan satu tahun tidak tertutupi,” katanya.

Terpisah, Kepala Kantor Pasar Hewan Siyonoharjo, Supriyanto mengakui tingkat transaksi di Pasar Siyono mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. peningkatan ini terjadi karena banyaknya calon pembeli dari luar daerah yang mencari kebutuhan hewan kurban sampai ke Gunungkidul. “Tingkat kenaikannya mencapai tiga kali lipat dibandingkan dengan hari biasa,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya