Jogja
Jumat, 26 Agustus 2016 - 17:20 WIB

IDULADHA 2016 : Petugas Disebar untuk Pantau Kesehatan Hewan Kurban di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Iduladha 2016 di Gunungkidul petugas disebar untuk memantau hewan kurban

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Peternakan terus melakukan pengawasan terhadap lalu lintas ternak yang keluar masuk di Gunungkidul. Pemantauan dilakukan untuk memastikan hewan yang akan digunakan untuk kurban layak konsumsi dan tidak mengidap penyakit.

Advertisement

Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul Krisna Berlian mengatakan, untuk pengawasan akan dibuka posko pemantauan hewan kurban. Selain itu, ada 143 petugas yang diterjunkan untuk melakukan pengawasan terhadap lokasi-lokasi strategi seperti pasar hewan hingga wilayah perbatasan.

“Tim ini disebar untuk memastikan hewan kurban sehat dan tidak mengidap penyakit sehingga layak dikonsumsi,” kata Krisna kepada wartawan, Kamis (25/8/2016).

Dia menjelaskan, untuk sampai saat ini belum ditemukan penyakit yang berbahaya pada hewan kurban. Namun demikian, masyarakat diharapkan tetap waspada. Kewaspadaan ini bisa dilakukan dengan mengenali ciri-ciri hewan saat akan membeli untuk berkurban.

Advertisement

Ciri-ciri hewan yang sehat bisa dilihat dari bentuk tubuhnya, mulai bentuknya tegap, tidak pincang dan memiliki bulu-bulu halus serta tidak kumal.

“Ini baru sebatas pandangan dari jarak jauh. Untuk memastikan juga harus melakukan pengamatan dari jarak dekat,” katanya.

Dia menjelaskan, pengamatan jarak dekat ini untuk memastikan hewan yang akan dikurbankan tidak mengalami kebutaan atau hanya memiliki skortum (buah zakar) tunggal. Dalam syariat islam, hewan-hewan yang memiliki cacat fisik tidak boleh digunakan untuk kurban.

Advertisement

“Untuk mengetahui skortumnya tunggal atau tidak harus dilakukan dengan memegang langsung. Sedang untuk mengecek kebutaan, calon pembeli bisa mengetahuinya dengan menggerakan tangan di depan mata hewan, jika bereaksi maka dipastikan tidak buta,” imbuhnya.

Sekretaris Dinas Peternakan Gunungkidul, Udi Marnoto  menambahkan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya pencegahan untuk menimimalisir hewan kurban bermasalah, terutama yang terjangkit cacing hati.

Berbagai cara tersebut, salah satunya melakukan pemantauan ke kawasan perbatasan yang dekat dengan wilayah Pacitan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran anthrax yang ditemukan di wilayah tersebut agar tidak masuk ke Gunungkidul.

“Kita akan terus lakukan pengawasan, namun warga kami meminta agar warga juga ikut berhati-hati saat akan membeli hewan kurban,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif