SOLOPOS.COM - Bupati Gunungkidul menyaksikan penandatanganan Deklarasi Kedamaian Umat Beragama di Bangsal Sewokoprojo, Kamis (23/4/2015). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Ikrar kerukunan antarumat digelar di Gunungkidul. kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi deklarasi semata

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menyelengarakan deklarasi kerukunan umat beragama di Gunungkidul, Kamis (23/4/2015).

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Langkah ini dilakukan untuk menjaga kedamaian di Bumi Handayani, sebab selama ini konflik antar beragama menjadi catatan tersendiri.

Ketua FKUB Gunungkidul Iskanto mengatakan, potensi konflik horizontal masih tinggi. Melalui deklarasi ini diharapakan mampu meredam potensi konflik yang mungkin muncul, sehingga keamanan dan kedamaian bisa tetap dijaga.

Menurut Iskanto, langkah ini juga sebagai upaya untuk memberikan pemahaman bersama mengenai keanekaragaman agama dan kepercayaan yang harus saling dihormati.

“Semoga ini menjadi bukti, bahwa antar umat beragama di Gunungkidul tetap rukun, dan tidak saling teror,” kata Iskanto.

Dia menambahkan, konflik horizontal yang terjadi didominasi masalah pendirian rumah ibadah. Namun, melalui upaya pendekatan dengan jalan kekeluargaan akhirnya permasalahan tersebut bisa diredam, sehingga gesekan yang terjadi tidak semakin meluas.

“Ini bisa dilihat di Playen, Semanu, Gedangsari dan Girisubo. Kami bersyukur melalui pendekatan yang tepat semua dapat diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

Iskanto berharap agar semua pihak berkomitmen untuk menjalankan deklarasi yang diucapkan, kemarin. Ke depan, komitmen bersama ini akan dibentuk hingga satuan RT-RW.

“Kalau ini bisa diwujudkan, saya yakin kedamaian di Gunungkidul akan terus terjaga,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Badingah berharap deklarasi yang diikrakan bisa benar-benar dilaksanakan. Jangan sampai, hal tersebut hanya sebatas ucapan, tanpa ada tindakan langsung di masyarakat.

“Langkah ini sangat bagus, dan saya pribadi sangat mengapresiasi. Harapannya kedamaian itu tetap bisa dijaga sehingga kondisi di Gunungkidul tetap aman dan damai,” kata Badingah, kemarin.

Dia menambahkan, kebebasan dalam memilih keyakinan merupakan hak dari masing-masing individu. Sebab, hak yang paling hakiki ini juga sudah diatur dan dilindungi oleh undang-undang.

“Kita tidak bisa saling memaksakan kehendak. Untuk itu, mari bersama-sama menjaga kedamaian yang selama ini telah terjalin,” kata Badingah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya