SOLOPOS.COM - Iuran ilustrasi
ilustrasi
GUNUNGKIDUL—Terpilihnya Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo sebagai peserta lomba Desa tingkat Kabupaten tahun ini seharusnya disambut warga dengan antusias. Pasalnya kesempatan tersebut membuka peluang bagi Desa untuk mengenalkan potensi mereka selama ini.
Namun, sebagian warga justru menilai lomba desa terasa membebani karena tiap Kepala Keluarga (KK) Desa Ngawis yang saat ini berjumlah sebanyak 912 KK dipungut biaya sebesar Rp20.000 karena anggaran yang dimiliki Desa tidak cukup untuk mengikut lomba.
Surani, 40, salah satu warga Dusun Rejosari menyayangkan pihak Desa memungut biaya kepada warga tanpa terlebih dahulu memberikan sosialisasi. “Kami hanya diminta untuk membayar Rp20.000 kepada pihak Desa untuk mengikuti lomba Desa. Tapi biaya itu jelasnya untuk apa kami belum tahu,” ungkapnya kepada Harian Jogja, Selasa, (27/3).
Menurut dia, sosialiasi tidak sampai ke telingga seluruh warga karena melalui hanya tingkat Dusun saja tanpa memanggil semua warga masyarakat sehingga banyak warga yang tidak mengerti penggunaan uang tersebut nantinya. “Selama ini malah kami tahunya dari mulut ke mulut saja kami belum mendapatkan penjelasan dari pihak Desa,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Warsino. Pria yang juga merupakan salah satu ketua RT di Dusun Ngawis ini terpaksa belum mau memberikan uang kepada pihak Desa karena memang selama ini warga belum mendapatkan penjelasanan dari aparat terkait.
“Hampir semua warga Desa sudah menyumbang tapi kami belum karena warga banyak yang enggak mau sebelum ada penjelasan dari pihak Desa,” ujar dia. Menurut Warsino, pemungutan uang telah dilakukan sejak seminggu terakhir.(ali)