SOLOPOS.COM - Ilustrasi kesurupan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SLEMAN — Belasan siswa SMPN 1 Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diduga mengalami kesurupan secara massal, Senin (16/1/2023). Belasan siswa itu mengalami kesurupan saat tengah mengikuti upacara bendera yang digelar di halaman sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana, menceritakan awal mula peristiwa diduga kesurupan massal yang menimpa belasan siswa SMPN 1 Sleman itu. Awalnya, ada satu anak yang pusing dan kemudian berteriak secara histeris saat mengikuti upacara.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

“Terus teriak-teriak, menular ke beberapa siswa. Tetapi, akhirnya untuk membuat biar tidak berlarut-larut siswa diminta belajar di rumah,” ujarnya.

Evakuasi siswa yang kesurupan dan pemulangan ke rumah masing-masing dibantu oleh Polsek Cangkringan dan tim SAR. “Alhamdulillah sudah kondusif dan sekolah akan berusaha untuk anak yang punya potensi itu dikomunikasikan biar tidak terulang,” katanya.

Kepala SMPN 1 Cangkringan, Hadi Suparno, menceritakan kejadian ini berawal ketika para siswa sedang mengikuti upacara bendera. Tiba-tiba ada satu siswa yang pusing yang kemudian dibawa ke UKS dengan cara dibopong.

“Mungkin karena mau dipapah supaya lebih cepat terus dibopong biar cepat sampai UKS, teman lain yang lihat ada anak yang digotong mungkin jadi teringat yang tidak-tidak terus jadi takut. Beberapa yang takut itu terus ada yang histeris,” ujarnya.

Siswa yang histeris itu terus bertambah hingga belasan anak. Siswa SMPN 1 Cangkringan Sleman sebelumnya juga pernah mengalami kesurupan saat study tour ke Bali pada Desember 2022 lalu. Siswa yang dibawa ke UKS ini menurutnya pada saat di Bali tidak ikut kesurupan tetapi hanya ketakutan.

Di SMPN 1 Cangkringan Sleman terdapat tiga siswa yang sensitif terhadap hal semacam ini dan pada kesurupan masal ini pun mereka juga ikut kesurupan. “Sebetulnya yang sering histeris itu ada tiga, tetapi kalau tadi teriakannya banyak yang dengar jadi ikut takut,” katanya.

Pihak sekolah sempat mendatangkan bantuan ustaz untuk menenangkan para siswa . Sekitar pukul 09.00 WIB, suasana sudah relatif kondusif dengan siswa yang kesurupan dipulangkan. “Secara bergelombang [dipulangkan] jam 09.00 WIB,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya