Solopos.com, SLEMAN — Masyarakat di kawasan lereng Gunung Merapi mempunyai kearifan lokal bernama ilmu titen sebagai upaya mitigasi bencana dalam menghadapi erupsi gunung teraktif di Indonesia tersebut. Dalam dua dekade terakhir, letusan yang terbesar terjadi pada 2010 lalu yang mengakibatkan ratusan jiwa meninggal dunia.
Selain itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hampir setengah juta orang mengungsi, 3.000 rumah rusak, 2.000 penerbangan dibatalkan dan kerugian material hingga mencapai Rp3,5 triliun. Mbah Maridjan juru kunci legendaris Gunung Merapi, turut menjadi salah satu korban erupsi Gunung Merapi 2010.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.