Jogja
Kamis, 2 Maret 2017 - 10:16 WIB

IMIGRAN GELAP : Dari Penyelundupan Manusia hingga Aksi Penangkapan Ikan Ilegal

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pihak kepolisian mengamankan kapal yang akan membawa imigran gelap beserta isinya agar tidak hanyut terbawa ombak, Sabtu (19/10/2013) dinihari. (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Imigran Gelap diantisipasi dengan pengawasan ketat.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Letak perairan Pantai Selatan Gunungkidul yang berdekatan dengan Pulau Chrismas, Australia membuatnya sering menjadi jalur perlintasan imigran gelap. Untuk itu Polisi Air (Polair) Gunungkidul memperketat patroli di garis pantai sepanjang 74 kilometer yang masuk wilayah Gunungkidul.

Advertisement

Kepala Satuan Polair Gunungkidul, AKP Sunarto mengatakan berdasarkan catatan kepolisian kasus penyelundupan manusia ini mulai terjadi sejak tahun 2010 silam. Waktu itu, petugas Polres berhasil mengamankan 82 imigran gelap asal Afghanistan.  Hal yang sama terjadi di tahun 2011. Sebanyak 20 imigran waktu itu juga berhasil digagalkan ketika akan diberangkatkan menuju pulau Christmas di Australia. Mereka digrebek di Hotel Kukup Beach Nature Inn di dekat Pantai Kukup, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari.

Baca Juga : IMIGRAN GELAP : Jalur Perlintasan Diperketat

Namun kasus yang sama masih saja terjadi. Di bulan Oktober 2013 lalu, petugas kembali mengamankan 30 imigran gelap, di antaranya dari  Somalia sebanyak  11 orang, Myanmar 5 orang, Pakistan 13 orang  dan Eritrea 1 orang.

Advertisement

”Dari kasus yang pernah terjadi, kita simpulkan kawasan pantai di Gunungkidul sangat rawan untuk penyelundupan manusia guna mencari suaka politik,” ungkapnya, Rabu (1/3/2017)

Selain kasus penyelundupan manusia, dia juga mensinyalir ada dugaan penangkapan ikan ilegal menggunakan kapal tanpa dokumen dan penjualan ikan tidak melalui tempat pelelangan ikan (TPI). Beberapa kali petugas juga mengamankan kapal beserta anak buah kapal (ABK) yang melakukan kegiatan mencari ikan di laut tanpa dilengkapi dokumen kelengkapan kapal.

”Semua akan kita awasi. Jangan sampai daerah juga dirugikan, karena tidak ada retribusi dari pelelangan ikan karena ikan di jual ke kapal besar di laut,” sebutnya.

Advertisement

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengungkapkan,upaya mengamankan wilayah laut memang sangat penting dilakukan. Diapun menyadari panjang pesisir pantai di Gunungkidul yang sangat rawan dengan berbagai upaya penyelundupan manusia maupun upaya pencarian ikan ilegal.

”Kami memberikan apresiasi dengan langkah kepolisian. Kami harap selain kepolisian melalui Polair, SAR linmas Pantai juga ikut membantu dalam menjaga keamanan pantai,sehingga semua fungsi bisa dimaksimalkan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif