Jogja
Minggu, 7 Desember 2014 - 05:20 WIB

IMLEK 2556 : Pekan Budaya Tionghoa 2015 Bakal Lebih Meriah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/HARIAN JOGJA/DESI SURYANTO)

Harianjogja.com, JOGJA- Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) yang akan digelar pada 1-5 Maret 2015 mengangkat tema Merajut Budaya, Merenda Kebersamaan.

“Maksud tema ini, Indonesia punya 1001 macam budaya, begitupula China banyak juga. Makanya kami jadikan satu termasuk Indonesia dalam kerangka NKRI,” terang Humas Publikasi PBTY X Han Poerwanto, baru-baru ini.

Advertisement

PBTY digelar memperingati perayaan Tahun Baru Imlek 2566. Perayaan PBTY dirancang selayaknya Jogja Carnival. Bahkan acara tahunan untuk memperingati Tahun Baru penanggalan Tiongkok itu diusulkan bisa menggantikan Jogja Carnival.

Menurut Han, dengan besarnya konsep acara, kebutuhan dana untuk penyelenggaraan terbilang lebih besar dari tahun sebelumnya. Ia memprediksi kebutuhannya naik sekitar 10-20%. Tahun lalu dana yang dihabiskan sekitar Rp800 juta.

Perusahaan-perusahaan besar rencananya akan turut diberikan tempat untuk berpartisipasi. Sebab kegiatan sebesar itu tak mungkin tanpa adanya pembiayaan dari sponsor. Kalaupun ada dana dari pemerintah ia mendunga tidak terlalu besar, toh sifatnya hanya bantuan.

Advertisement

Ia mengatakan, mengadakan festival semacam PBTY di Jogja tak ada ruginya. Sebab, kunjungan wisatawan di Jogja lebih besar.

Ia membandingkan dengan Semarang yang justru masih banyak peranakan Tiongkok fasih bahasa Mandarin, tapi kunjungan wisatawan tak begitu besar. Namun hal ini tergantung dari kemauan pemerintah. “Ini tergantung dari Dinas Kebudayaan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif