Jogja
Minggu, 7 Desember 2014 - 03:42 WIB

IMLEK 2556 : Pekan Budaya Tionghoa Ingin Gantikan Jogja Carnival

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Malioboro Berhias Lampion Khas China

Harianjogja.com, JOGJA—Perayaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta yang akan digelar pada 1-5 Maret mendatang dirancang selayaknya Jogja Carnival. Bahkan acara tahunan untuk memperingati Tahun Baru penanggalan Tiongkok itu diusulkan bisa menggantikan Jogja Carnival.

“Gagasannya ingin menggantikan momen Jogja Carnival,” ujar Humas Publikasi PBTY X Han Poerwanto, baru-baru ini.

Advertisement

Dengan begitu, titik akhir dari dragon festival tak lagi di Titik Nol Kilometer Jogja, namun di Alun- alun Utara. Namun dalam beberapa kali rapat, dragon festival tetap disetujui dengan rute dari Hotel Garuda dan berakhir di Titik Nol.

Belajar dari Jogja Carnival, karnaval yang digelar dibatasi waktu mengingat terjadi penumpukan arus lalu lintas di jalan-jalan penyangga, Alun-alun, bahkan jalanan padat sampai seputaran Alun-alun Selatan, pojok beteng dan sebagainya.

“Kalau saya lebih sreg di Alun-alun Utara untuk memudahkan menampung luapan parkir penonton. Karena selama ini yang paling sulit menyediakan kantong parkir,” terangnya.

Advertisement

Hanya, dragon festival tak lagi ditaruh di acara penutup PBTY, melainkan ditempatkan pada acara pembuka PBTY. Tentunya dengan harapan agar semakin banyak yang menontonnya, karena tanggal 1 Maret adalah Hari Minggu.

Adapun untuk kegiatan PBTY seperti ekspo, lomba bahasa mandarin, karaoke sedianya tak hanya dipusatkan di dalam Kampung Ketandan, tapi meluas sampai di jalan- jalan arteri seperti Suryatmajan. Selain mendekatkan pengunjung dengan tempat parkir, diharapkan dapat menampung lebih banyak peserta.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif